Kamis, 05 Juli 2018

Trump Disebut Sempat Pertimbangkan Invasi Venezuela


Trump Disebut Sempat Pertimbangkan Invasi Venezuela
Presiden AS Donald Trump disebut sempat bertanya soal kemungkinan menginvasi Venezuela. (REUTERS/Jonathan Ernst)


Jakarta, CB -- Seorang pejabat senior pemerintahan menyebut Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Agustus lalu sempat bertanya kepada sejumlah penasihat kebijakan luar negerinya soal kemungkinan menginvasi Venezuela.

Para anak buah Trump, termasuk HR McMaster yang saat itu menjabat penasihat keamanan nasional, dengan tegas menentang ide tersebut, memperingatkannya bahwa ide itu bisa berakibat negatif.

Pertanyaan itu, menurut laporan CNN pada Kamis (5/7) dini hari, ditanyakan dalam pertemuan soal sanksi diplomatik terhadap Venezuela.



McMaster kala itu menyebut para sekutu AS di kawasan pasti menentang tindakan drastis seperti yang dipikirkan Trump. Tindakan militer akan memicu eskalasi tinggi atas kebijakan Amerika pada negara tersebut, yang selama ini hanya mengandalkan sanksi.

Pejabat anonim menyebut "tak ada rencana dalam waktu dekat untuk melakukan serangan militer" dan menganggap Trump hanya sekadar mengutarakan pikirannya.

"Presiden menyatakan dan memikirkan banyak hal yang berbeda," kata pejabat itu. "Dia hanya mengutarakan pikirannya."

Komentar pribadi Trump kepada para penasihatnya itu pertama kali dilaporkan Associated Press. Hal itu dilaporkan diutarakan Trump sehari setelah menyatakan sepenuhnya mendukung Rex Tillerson yang saat itu masih menjabat sebagai menteri luar negeri, bahwa opsi militer sama sekali tak dipertimbangkan.

Selama beberapa bulan setelahnya, Trump terus menekan para pemimpin Amerika Latin soal kemungkinan itu, termasuk di sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Para kepala negara menyatakan tak mau AS menginvasi Venezuela.


Venezuela selama ini menjadi fokus dalam kebijakan Trump terhadap Amerika Latin. Dia kerap meningkatkan tekanan pada pemerintah Presiden Nicolas Maduro dan menjatuhkan sanksi maupun melontarkan peringatan tegas agar dia mengadakan pemilihan umum yang adil.

Wakil Presiden Mike Pence juga beberapa kali bertemu dengan para pemimpin oposisi Venezuela dan mengkritik keras pemerintahan negara tersebut saat berkunjung ke Amerika Latin.

Komentar semacam ini bukan kali pertamanya keluar dari mulut Trump. Sebelum peredaan ketegangan dengan Korea Utara belakangan ini, Trump mempertimbangkan serangan pencegahan terhadap Pyongyang.

Seperti dalam kasus Venezuela, para anak buahnya langsung meminta Trump tak melakukan tindakan tersebut.




Credit  cnnindonesia.com