Rabu, 18 Juli 2018

Serbu Penjara Taliban, Militer Afganistan Bebaskan 54 Orang



Anggota Taliban membawa senjata mereka saat merayakan gencatan senjata di Nangarhar menuju Kabul, Afganistan, Sabtu, 16 Juni 2018. Gencatan senjata yang dilakukan Taliban untuk merayakan Idul Fitri itu jarang terjadi. AP Photo
Anggota Taliban membawa senjata mereka saat merayakan gencatan senjata di Nangarhar menuju Kabul, Afganistan, Sabtu, 16 Juni 2018. Gencatan senjata yang dilakukan Taliban untuk merayakan Idul Fitri itu jarang terjadi. AP Photo

CB, Jakarta - Setidaknya 54 orang termasuk personel keamanan dan warga sipil, dibebaskan dari penjara Taliban di provinsi Helmand selatan, Afganistan. Omar Zwak, juru bicara gubernur provinsi, seperti dilaporkan Associated Press, 17 Juli 2018, mengatakan para tahanan dibebaskan setelah unit komando militer Afganistan menyerbu penjara pada Senin malam di distrik Musa Qala.
Zwak mengatakan ada 32 warga sipil, 16 polisi, empat tentara dan dua dokter militer yang ditahan oleh Taliban. Dia mengatakan pasukan keamanan masih mengamankan daerah itu.
Taliban belum mengomentari serangan itu, tetapi gerilyawan menguasai sebagian besar distrik di Helmand, di mana mereka meningkatkan serangan mereka terhadap pejabat provinsi dan pasukan keamanan.

Anggota Taliban membawa senjata sembari mengendarai sepeda motor di Nangarhar untuk merayakan gencatan senjata di timur Kabul, Afganistan, Sabtu, 16 Juni 2018. Taliban memasuki Kabul melalui gerbang di selatan dan tenggara. REUTERS
Taliban telah lama menolak perundingan langsung dengan pemerintah Afghanistan, dan sebaliknya menuntut untuk bernegosiasi dengan AS. Para militan mempertahankan posisi itu meskipun perpanjangan gencatan senjata telah diajukan presiden Presiden Ashraf Ghani bulan lalu, dengan harapan mendorong para militan untuk berunding. Di saat Taliban terus melakukan serangan mematikan, Presiden Ghani memerintahkan pasukan pemerintah untuk melanjutkan operasi militer bulan ini.
Sementara Donald Trump mengatakan pada Senin 16 Juli, untuk pertama kalinya AS akan mengadakan pembicaraan langsung dengan Taliban untuk mendorong perundingan antara kelompok militan dan pemerintah Afganistan demi mengakhiri 17 tahun perang.
Ini menandai pergeseran strategi oleh pemerintah, yang sebelumnya hanya bersedia untuk berpartisipasi dalam diskusi dengan Taliban jika pembicaraan itu juga melibatkan pemerintah Afganistan. Gencatan senjata tiga hari yang belum pernah terjadi sebelumnya antara kedua pihak telah menawarkan perdamaian singkat yang langka bagi warga Afganistan di mana milisi Taliban bersatu dengan anggota pasukan keamanan.




Credit  tempo.co