Selasa, 03 Juli 2018

Merasa Diperlakukan Buruk, Trump Ancam WTO


Merasa Diperlakukan Buruk, Trump Ancam WTO
Presiden AS Donald Trump. (REUTERS/Jonathan Ernst)


Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) bahwa "Kami akan melakukan sesuatu" jika AS tidak diperlakukan dengan baik, Selasa (3/7).

"WTO telah memperlakukan Amerika Serikat dengan sangat, sangat buruk dan saya berharap mereka mengubahnya," kata Trump kepada wartawan dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di Gedung Putih, Washington DC, seperti dilansir kantor berita Reuters.

Situs berita Axios memberitakan bahwa pemerintah Amerika Serikat tengah merancang undang-undang yang memungkinkan Trump menaikkan tarif sesuai keinginan dan menegosiasikan tarif khusus dengan negara-negara tertentu. Kedua hal itu melanggar aturan dasar WTO.





Ancaman Trump dilontarkan beberapa jam setelah Uni Eropa menyatakan bahwa tarif otomotif AS akan merugikan industri mereka sendiri dan memicu pembalasan.

Menurut Trump, Amerika Serikat "rugi besar bersama WTO. Kami tidak merencanakan apapun sekarang, tapi jika mereka tidak memperlakukan kami dengan benar, kami akan melakukan sesuatu," ancam Trump tanpa merinci lebih lanjut.

Pekan lalu, sumber yang dekat dengan Trump menyatakan kepada Reuters bahwa Presiden AS itu secara pribadi berniat untuk keluar dari WTO. Namun, niat itu bukan proposal serius.



Pada Senin (2/7), juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders meluruskan anggapan itu dengan menyatakan Trump saat ini fokus untuk memperbaiki masalah dalam perdagangan global, bukan mneinggalkan organisasi perdagangan yang telah menjadi dasar dari sistem perdagangan global saat ini.

"Saat ini dia ingin melihat sistemnya diperbaiki, dan itulah yang sedang fokus dia lakukan," kata Sanders.

"Jelas dia khawatir, ada sejumlah aspek yang dia anggap tidak adil. China dan negara-negara lain telah menggunakan WTO untuk keuntungan mereka sendiri. Kami fokus untuk memperbaiki sistem," papar Sanders.





Credit  cnnindonesia.com