CB, Jakarta - Dinas intelijen Israel, Mossad,
menggagalkan upaya pembunuhan terhadap 160 bekas pemimpin Arab.
Keterangan tersebut disampaikan jurnalis Kurdi di Israel, Mahdi Majeed.
"Saya mendapatkan informasi dari dokumen rahasia intelijen yang kelak akan diungkap," kata Majeed tanpa menyebutkan tanggal rencana pembunuhan atau bagaimana cara Mossad menggagalkan aksi tersebut.
Mantan Direktur Mossad, Tamir Pardo, saat tiba di rapat kabinet mingguan di Yerusalem, 22 Februari 2015.[AP/Ronen Zvulun]
"Tanpa Mossad Israel, separuh pemimpin Arab bakal masuk kubur," ucap Majeed melalui akun Twitter.
"Hari ini, saya melihat dokumen intelijen yang akan segera dirilis ke pers dan media. Dokumen itu menyatakan Mossad telah menggagalkan upaya pembunuhan terhadap lebih dari 160 bekas pemimpin Arab," tuturnya, seperti dikutip Middle East Monitor.
Meir Dagan, mantan ketua Mossad. REUTERS/Yonathan Weitzman
Majeed sempat menerbitkan sebuah foto dirinya bersama Menteri Intelijen Israel Yisrael Katz dengan keterangan mengenai operasi intelijen mencegah pembunuhan terhadap pemimpin Arab.
Mossad secara resmi melakukan perjanjian dengan sejumlah badan intelijen Arab, termasuk dengan Yordania, Mesir, Maroko, dan beberapa negara Teluk Arab.
"Saya mendapatkan informasi dari dokumen rahasia intelijen yang kelak akan diungkap," kata Majeed tanpa menyebutkan tanggal rencana pembunuhan atau bagaimana cara Mossad menggagalkan aksi tersebut.
Mantan Direktur Mossad, Tamir Pardo, saat tiba di rapat kabinet mingguan di Yerusalem, 22 Februari 2015.[AP/Ronen Zvulun]
"Hari ini, saya melihat dokumen intelijen yang akan segera dirilis ke pers dan media. Dokumen itu menyatakan Mossad telah menggagalkan upaya pembunuhan terhadap lebih dari 160 bekas pemimpin Arab," tuturnya, seperti dikutip Middle East Monitor.
Meir Dagan, mantan ketua Mossad. REUTERS/Yonathan Weitzman
Majeed sempat menerbitkan sebuah foto dirinya bersama Menteri Intelijen Israel Yisrael Katz dengan keterangan mengenai operasi intelijen mencegah pembunuhan terhadap pemimpin Arab.
Mossad secara resmi melakukan perjanjian dengan sejumlah badan intelijen Arab, termasuk dengan Yordania, Mesir, Maroko, dan beberapa negara Teluk Arab.
Credit tempo.co