Kamis, 12 Juli 2018

Jet Tempur Israel Merudal Pasukan Suriah di Quneitra


Jet Tempur Israel Merudal Pasukan Suriah di Quneitra
Pesawat jet tempur F-16 Israel. Foto/Ilustrasi REUTERS

DAMASKUS - Pesawat jet tempur Israel menembakkan beberapa rudal terhadap pasukan rezim Suriah di wilayah Provinsi Quneitra, Rabu malam. Sistem pertahanan udara militer Assad diaktifkan untuk menghalau serangan tersebut.

Serangan militer Zionis itu dilaporkan kantor berita negara Suriah, SANA. Provinsi Quneitra berada di wilayah barat daya Suriah.

"Pesawat musuh Israel menembakkan beberapa rudal ke arah beberapa posisi tentara," tulis media pemerintah tersebut, Kamis (12/7/2018), mengutip sumber militer Assad.

Target serangan rudal Israel adalah pos tentara Suriah di dekat kota Hadar dan Juba. Militer Assad mengklaim sistem pertahanan udaranya berhasil menghalau beberapa rudal musuh.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengonfirmasi serangan tersebut melalui pernyataan pers. "IDF menyerang tiga posisi tentara Suriah sebagai tanggapan atas gangguan oleh UAV Suriah yang dicegat sebelumnya pada Rabu," kata militer dalam siaran pers-nya.

IDF juga melakukan "aktivitas berat" di wilayah Suriah di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Zionis.

Serangan di Quneitra hanya berselang beberapa jam setelah militer Israel menembak jatuh pesawat nirawak Suriah dengan rudal Patriot setelah kendaraan udara itu memasuki wilayah udara Israel. Rekaman dari serangan rudal Patriot dirilis para pejabat Israel tak lama setelah insiden.

Menurut Komite untuk Pelindung Wartawan, setidaknya 70 wartawan dan pekerja media saat ini terperangkap di Provinsi Quneitra dan Deraa di Suriah setelah kedua wilayah itu direbut pasukan Assad dari pemberontak. Puluhan wartawan tak bisa keluar dari wilayah itu karena rezim Suriah menutup perbatasan Suriah-Israel-Yordania.

Serangan terbaru Israel itu terjadi pada saat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Seorang pejabat pemerintah Netanyahu mengatakan, Tel Aviv tidak akan menggulingkan Presiden Assad, namun Moskow harus mendorong pasukan Iran untuk hengkang dari Suriah.

"Mereka (Rusia) memiliki minat aktif dalam melihat rezim Assad yang stabil dan kami mengusir orang Iran. Ini dapat berbenturan atau dapat diselaraskan," kata pejabat pemerintah Netanyahu yang berbicara tanpa menyebut nama.

"Kami tidak akan mengambil tindakan terhadap rezim Assad," lanjut pejabat itu menirukan ucapan Netanyahu kepada Putin, yang dikutip Reuters.

Sementara itu, David Keyes, juru bicara Netanyahu, membantah bahwa perdana menteri membuat pernyataan itu kepada Putin.

"Kami tidak terlibat dalam perang saudara (di Suriah). Kami akan bertindak melawan siapa pun yang bertindak melawan kami," kata Keyes meringkas pesan Netanyahu pada Putin, yang dilansir Reuters




Credit  sindonews.com