Senin, 16 Juli 2018

Israel dan Hamas Gencatan Senjata, tapi Saling Serang Berlanjut



Razan Najjar saat menolong pengunjuk rasa Palestina yang terluka saat kerusuhan di Jalur Gaza. Ayahnya yang bernama Ashraf Al Najjar (44) adalah pengangguran setelah toko onderdil motor miliknya hancur oleh serangan udara Israel pada 2014 lalu. manartv.com.lb
Razan Najjar saat menolong pengunjuk rasa Palestina yang terluka saat kerusuhan di Jalur Gaza. Ayahnya yang bernama Ashraf Al Najjar (44) adalah pengangguran setelah toko onderdil motor miliknya hancur oleh serangan udara Israel pada 2014 lalu. manartv.com.lb

CB, Jakarta - Israel dan Hamas melakukan gencatan senjata, hari ini, 15 Juli 2018, untuk mengakhiri aksi kekerasan bersenjata paling intensif yang bergejolak di Gaza sejak perang pada 2014.
Gencatan senjata ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan. Gencatan senjata pertama untuk mengakhiri aksi kekerasan bersenjata pada Mei lalu. Mesir memfasilitasi gencatan senjata Israel dan Hamas.

Dalam pertempuran pada Sabtu, 14 Juli 2018, Israel melakukan serangan udara besar-besaran di Gaza yang menewaskan dua orang, seperti dikutip dari Reuters, Minggu, 15 Juli.
Militan Gaza membalasnya dengan meluncurkan lebih dari 100 roket melewati perbatasan. Serangan roket ini melukai tiga orang di kota sebelah selatan Israel.
Meski gencatan senjata dilakukan, keduanya melanjutkan aksi saling serang.

Militer Israel mengatakan beberapa jam setelah gencatan senjata, milisi Gaza menembakkan dua roketnya ke arah Israel. Satu di antaranya dicegat sistem Iron Dome. Tidak ada laporan apakah Israel membalas serangan itu.
Setelah peristiwa ini, milisi Gaza menembakkan dua bom mortar ke arah Israel. Israel meresponsnya dengan meluncurkan bom mortar tube.
Seorang ayah dan anak lelakinya terbunuh dalam ledakan di satu gedung di Gaza pada Minggu, 15 Juli.

Pertempuran Israel dan Hamas telah merengut nyawa lebih dari 130 warga Palestina selama aksi protes sejak Maret lalu, termasuk seorang remaja tewas pada Jumat, 13 Juli 2018.
Hari ini, ribuan orang akan menghadiri pemakaman dua remaja Palestina yang tewas akibat serangan Israel.




Credit  tempo.co