Teheran (CB) - Iran memprotes pengusiran dua diplomatnya
oleh Belanda dan mengancam akan membalas "tindakan tidak menyenangkan
dan destruktif" tersebut.
"Seperti yang diumumkan sebelumnya kepada duta besar Belanda, Republik Islam berhak membalas," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi dalam satu pernyataan.
Juru bicara badan intelijen Belanda AIVD mengatakan kepada AFP pada Jumat bahwa dua pegawai kedutaan besar Iran diusir pada 7 Juni, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Duta besar Belanda untuk Teheran kemudian dipanggil untuk menyatakan "protes keras" Teheran terhadap langkah tersebut.
Pengusiran itu "tidak masuk akal dan ilegal" dan Qassemi meminta "pejabat Belanda tidak melontarkan tuduhan yang tidak berdasar dan absurd."
Qassemi juga meminta pemerintah Belanda menjelaskan "tindakannya untuk melindungi anggota kriminal dan teroris" dari kelompok oposisi Iran, Mujahidin Rakyat.
Teheran melarang Mujahidin Rakyat pada 1981 dan Uni Eropa memasukkan kelompok tersebut dalam daftar hitam teror dari 2002 sampai 2009 menurut siaran kantor berita AFP.
Dua diplomat Iran itu diusir jauh sebelum otoritas Prancis, Belgia dan Jerman mengumumkan pada Senin lalu penangkapan enam orang-- termasuk seorang diplomat Iran yang ditempatkan di Wina-- karena mencurigai mereka terlibat dalam rencana untuk menyerang pertemuan Mujahidin di pinggiran kota Paris pada 30 Juni.
"Seperti yang diumumkan sebelumnya kepada duta besar Belanda, Republik Islam berhak membalas," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi dalam satu pernyataan.
Juru bicara badan intelijen Belanda AIVD mengatakan kepada AFP pada Jumat bahwa dua pegawai kedutaan besar Iran diusir pada 7 Juni, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Duta besar Belanda untuk Teheran kemudian dipanggil untuk menyatakan "protes keras" Teheran terhadap langkah tersebut.
Pengusiran itu "tidak masuk akal dan ilegal" dan Qassemi meminta "pejabat Belanda tidak melontarkan tuduhan yang tidak berdasar dan absurd."
Qassemi juga meminta pemerintah Belanda menjelaskan "tindakannya untuk melindungi anggota kriminal dan teroris" dari kelompok oposisi Iran, Mujahidin Rakyat.
Teheran melarang Mujahidin Rakyat pada 1981 dan Uni Eropa memasukkan kelompok tersebut dalam daftar hitam teror dari 2002 sampai 2009 menurut siaran kantor berita AFP.
Dua diplomat Iran itu diusir jauh sebelum otoritas Prancis, Belgia dan Jerman mengumumkan pada Senin lalu penangkapan enam orang-- termasuk seorang diplomat Iran yang ditempatkan di Wina-- karena mencurigai mereka terlibat dalam rencana untuk menyerang pertemuan Mujahidin di pinggiran kota Paris pada 30 Juni.
Credit antaranews.com