TEL AVIV
- Tentara Israel telah menyebarkan baterai anti roket dari sistem
pertahanan udara Iron Dome di tempat-tempat penting di negara itu. Itu
dilakukan untuk mencegah pembalasan oleh kelompok pejuang Islam
Palestina.
Berita Channel 2, mengutip pejabat tinggi militer, mengatakan bahwa tentara mengerahkan peluncur di seluruh negeri, terutama di Israel tengah dan memperketat keamanan di perbatasan Gaza. Tindakan keamanan itu diambil setelah kelompok Jihad Islam mengancam untuk membalas pembunuhan terhadap 10 pejuang kelompok itu ketika Israel menghancurkan sebuah terowongan pada tanggal 31 Oktober lalu. Dua pejuang kelompok perlawanan Palestina Hamas juga terbunuh dalam kejadian tersebut.
Pada hari Senin, Israel juga menangkap seorang pemimpin Jihad Islam di Tepi Barat yang diduduki menyusul ancaman tersebut seperti dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (14/11/2017).
Belum ada pernyataan resmi dari tentara Israel mengenai masalah ini.
Pada bulan Oktober, Hamas dan Fatah - dua faksi politik utama Palestina - menandatangani sebuah kesepakatan rekonsiliasi penting di Kairo yang bertujuan untuk mengakhiri 10 tahun pembagian wilayah yang pahit.
Jika dipertahankan, kesepakatan tersebut akan memungkinkan pemerintah Palestina pimpinan Fatah di Ramallah untuk mengambil tanggung jawab politik dan administratif atas Jalur Gaza.
Berita Channel 2, mengutip pejabat tinggi militer, mengatakan bahwa tentara mengerahkan peluncur di seluruh negeri, terutama di Israel tengah dan memperketat keamanan di perbatasan Gaza. Tindakan keamanan itu diambil setelah kelompok Jihad Islam mengancam untuk membalas pembunuhan terhadap 10 pejuang kelompok itu ketika Israel menghancurkan sebuah terowongan pada tanggal 31 Oktober lalu. Dua pejuang kelompok perlawanan Palestina Hamas juga terbunuh dalam kejadian tersebut.
Pada hari Senin, Israel juga menangkap seorang pemimpin Jihad Islam di Tepi Barat yang diduduki menyusul ancaman tersebut seperti dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (14/11/2017).
Belum ada pernyataan resmi dari tentara Israel mengenai masalah ini.
Pada bulan Oktober, Hamas dan Fatah - dua faksi politik utama Palestina - menandatangani sebuah kesepakatan rekonsiliasi penting di Kairo yang bertujuan untuk mengakhiri 10 tahun pembagian wilayah yang pahit.
Jika dipertahankan, kesepakatan tersebut akan memungkinkan pemerintah Palestina pimpinan Fatah di Ramallah untuk mengambil tanggung jawab politik dan administratif atas Jalur Gaza.
Credit sindonews.com