Selasa, 21 November 2017

John Kerry: Israel Tak Pernah Berniat Damai dengan Palestina


John Kerry: Israel Tak Pernah Berniat Damai dengan Palestina
Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry menyatakan, Israel tidak pernah berniat untuk berdamai dengan Palestina. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry menyatakan, Israel tidak pernah berniat untuk berdamai dengan Palestina. Hal itu terungkap dalam sebuah rekaman saat Kerry sedang berbicara di sebuah forum yang berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Dalam rekaman itu, Kerry melemparkan pujian kepada pemerintah dan masyrakat Palestina yang menuturnya sangat mendukung upaya damai dengan Israel. Namun, di sisi lain dia menyyaangkan sikap Israel yang tidak mendukung upaya damai tersebut.

"Orang-orang Palestina telah melakukan pekerjaan luar biasa yang tetap berkomitmen untuk melakukan perdamaian tanpa kekerasan. Ketika intifada berlangsung pada tahun 2015 mereka menunjukan sikap anti-kekerasan di Tepi Barat," ucap Kerry.

"Ini diabaikan oleh populasi Israel secara umum, karena ini bukan topik diskusi. Mengapa? Karena mayoritas kabinet yang saat ini berada di pemerintahan Israel telah mengumumkan bahwa mereka tidak menginginkan sebuah negara Palestina," sambungnya, seperti dilansir Fars News pada Senin (20/11).

Rekaman tersebut diketahui berasal dari sebuah konferensi tahun lalu di Dubai yang dihadiri oleh beberapa pembuat kebijakan paling penting di Timur Tengah. Tidak jelas apakah Kerry tahu dia sedang direkam atau tidak.

Rekaman ini sendiri sejatinya sejalan dengan pandangan Kerry mengenai konflik Israel-Palestina. Dalam pidato pada bulan Desember 2016 itu, Kerry yang saat itu masih menjabat sebagai Menlu, mengecam Israel karena tidak produktif dalam perundingan damai dengan Palestina.

"Teman perlu saling menceritakan kebenaran yang sulit dan persahabatan membutuhkan rasa saling menghormati," ucap Kerry kala itu. Pidato tersebut menarik kecaman dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan banyak anggota Kongres dari kedua belah pihak, termasuk Senator John McCain dan Senator Chuck Schumer. 


Credit  sindonews.com