Kamis, 02 November 2017

Dekati Kapal Induk AS, Pengebom Rusia Diusir Jet Tempur



Dekati Kapal Induk AS, Pengebom Rusia Diusir Jet Tempur Jet tempur AS mengusir dua pengebom Rusia yang mendekati kapal induk USS Ronald Reagan. (REUTERS/Erik De Castro)


Jakarta,CB -- Sejumlah jet tempur Angkatan Laut Amerika Serikat mengawal pergi dua pengebom Rusia yang mendekati kapal induk USS Ronald Reagan di sekitar Semenanjung Korea, tepatnya di Laut Timur atau Laut Jepang.

Dua pejabat pertahanan AS mengatakan beberapa jet F/A-18 mengawal dua pesawat pengebom TU-95 milik Rusia menjauh setelah sempat terbang 128 kilometer dari USS Ronald Reagan pada akhir pekan kemarin.

Sebagaimana diberitakan CNN pada Kamis (1/11), dua sumber tersebut mengatakan "interaksi" dengan pesawat Rusia dilakukan secara aman dan profesional tanpa menimbulkan insiden.


Dalam beberapa bulan terakhir Rusia dilaporkan kerap mengerahkan pesawat pengebomnya ke Semenanjung Korea menyusul krisis nuklir Korea Utara.

Sebuah telegraf yang dikirim Moskow untuk Beijing dan Washington pun menunjukkan bahwa kebijakan Kremlin juga tengah berfokus ke Asia.

Sementara itu, AS telah lama menunjukkan kehadiran dan pengaruh militernya di Semenanjung Korea.

Pengerahan Reagan ke kawasan yang memanas itu pun merupakan salah satu respons AS atas peningkatan ketegangan dengan Korut.

Sepekan terakhir, dua kapal induk AS lainnya, yakni USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz, juga dikerahkan ke Pasifik menjelang tur Presiden Donald Trump ke Asia, awal November ini.
Jet tempur F/A-18 AS di Pasifik.
Jet tempur F/A-18 AS di Pasifik. (Reuters/Kim Hong-Ji)
Meski begitu, Angkatan Laut AS hingga kini tak memberi penjelasan spesifik mengenai rincian misi tersebut.

Baik AS maupun Rusia dilaporkan kerap melakukan operasi pencegatan pesawat militer asing di wilayah udara internasional, yang diklaim keduanya dilakukan secara aman dan profesional.

Pada Juni lalu, jet tempur Rusia mencegat pesawat pengebom AS di atas Laut Baltik. Di bulan yang sama jet tempur Rusia Su-27 juga sempat terbang setinggi lima kaki di atas pesawat pengintai RC-135 AS di perairan Baltik hingga memicu protes dari Washington.



Credit  cnnindonesia.com