WASHINGTON
- Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah menguji coba rudal
hipersonik yang mampu mencapai target di planet ini dalam waktu kurang
dari satu jam. Senjata ini bisa segera diluncurkan dari kapal selam.
Uji coba menggunakan sistem senjata hipersonik Prompt Global Strike (PGS). Senjata hipersonik bisa mencapai kecepatan hingga mach 10, atau 10 kali kecepatan suara.
Sistem ini akan dapat menghadirkan hulu ledak yang dipandu dengan presisi di seluruh dunia. Menurut laporan US Naval Insitute (UNSI), sistem ini untuk melengkapi kemampuan serangan nuklir AS.
”Saya sangat bangga melaporkan bahwa pada pukul 03.00 pada hari Senin malam (30 Oktober) Strategic Systems Program (SSP) terbang dari Hawaii (Fasilitas Rudal Pasifik),” kata Direktur SSP, Wakil Laksamana Terry Benedict, saat berbicara di simposium tahunan Naval Submarine League di Arlington.
“Rudal cepat penyerang konvensional pertama untuk Angkatan Laut AS akhirnya bisa dimanfaatkan jika pimpinan memilih melakukannya di sebuah tabung Ohio-class. Ini adalah pencapaian yang monumental,” lanjut dia.
Kapal selam yang akan digunakan untuk meluncurkan rudal PGS kemungkinan akan menjadi empat SSBN Ohio-class (kapal selam rudal balistik) yang telah dikonversi menjadi SSGN (kapal selam rudal jelajah).
”Uji coba ini mengumpulkan data tentang teknologi boost-glide hipersonik dan kinerja uji coba untuk penerbangan atmosfer jarak jauh,” imbuh juru bicara Pentagon Patrick Evans dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari IB Times, Kamis (9/11/2017).
“Data ini akan digunakan oleh Departemen Pertahanan untuk melakukan uji coba, pemodelan, dan simulasi kinerja kendaraan terbang hipersonik dan berlaku untuk serangkaian konsep Conventional Prompt Strike (CPS) yang mungkin.”
Uji coba menggunakan sistem senjata hipersonik Prompt Global Strike (PGS). Senjata hipersonik bisa mencapai kecepatan hingga mach 10, atau 10 kali kecepatan suara.
Sistem ini akan dapat menghadirkan hulu ledak yang dipandu dengan presisi di seluruh dunia. Menurut laporan US Naval Insitute (UNSI), sistem ini untuk melengkapi kemampuan serangan nuklir AS.
”Saya sangat bangga melaporkan bahwa pada pukul 03.00 pada hari Senin malam (30 Oktober) Strategic Systems Program (SSP) terbang dari Hawaii (Fasilitas Rudal Pasifik),” kata Direktur SSP, Wakil Laksamana Terry Benedict, saat berbicara di simposium tahunan Naval Submarine League di Arlington.
“Rudal cepat penyerang konvensional pertama untuk Angkatan Laut AS akhirnya bisa dimanfaatkan jika pimpinan memilih melakukannya di sebuah tabung Ohio-class. Ini adalah pencapaian yang monumental,” lanjut dia.
Kapal selam yang akan digunakan untuk meluncurkan rudal PGS kemungkinan akan menjadi empat SSBN Ohio-class (kapal selam rudal balistik) yang telah dikonversi menjadi SSGN (kapal selam rudal jelajah).
”Uji coba ini mengumpulkan data tentang teknologi boost-glide hipersonik dan kinerja uji coba untuk penerbangan atmosfer jarak jauh,” imbuh juru bicara Pentagon Patrick Evans dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari IB Times, Kamis (9/11/2017).
“Data ini akan digunakan oleh Departemen Pertahanan untuk melakukan uji coba, pemodelan, dan simulasi kinerja kendaraan terbang hipersonik dan berlaku untuk serangkaian konsep Conventional Prompt Strike (CPS) yang mungkin.”
Credit sindonews.com