Kamis, 03 Agustus 2017

Ron Paul: Trump Tak Sabar Berpacu Menuju Perang


Ron Paul: Trump Tak Sabar Berpacu Menuju Perang
Mantan senator Amerika Serikat Ron Paul tuduh Presiden Donald Trump berpacu menuju perang dengan Korut dan Iran. Foto/REUTERS/ Shannon Stapleton


WASHINGTON - Ikon Libertarian Ron Paul menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkhianati janjinya kepada pemilih Amerika karena mencari konflik baru dengan Iran atau pun Korea Utara (Korut). Mantan senator Partai Republik ini memperingatkan bahwa perang bisa mengakhir jabatan Trump sebagai presiden AS.

”Presiden Trump tampaknya tidak sabar berpacu menuju setidaknya satu perang yang mengerikan. Mungkin dua. Pertanyaan besarnya adalah siapa yang akan menjadi yang pertama? Korea Utara atau Iran?,” tulis mantan anggota Kongres berusia 81 tahun itu di kolom mingguannya yang diterbitkan di situs Ron Paul Institute for Peace and Prosperity.

Paul juga menyinggung sanksi baru AS terhadap Rusia yang diteken Trump atas tekanan Kongres AS.

”Dengan tekanan yang terus berlanjut baik dari Demokrat maupun Republik atas tuduhan 'Russiagate' yang belum terbukti, semakin terlihat dia akan mencari bantuan dengan memulai sebuah 'perang kecil yang menyenangkan’,” lanjut Paul.

“Jika dia melakukannya, bagaimanapun, (masa) kepresidenannya kemungkinan akan berakhir dan dia mungkin pada akhirnya akan meledak menjadi perang yang jauh lebih besar dalam prosesnya,” papar Paul yang pernah memperebutkan nominasi presiden dari Partai Republik pada 2008 dan 2012.



Gedung Putih telah berusaha untuk memberikan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Pyongyang atas serangkaian uji coba rudal yang dilakukan atas perintah Kim Jong-un selama setahun terakhir.

Paul percaya bahwa Trump ingin memainkan peran proaktif dalam kebuntuan apapun dengan rezim Kim. Menurutnya, penerbangan pesawat pembom B-1 AS di atas semenanjung Korea baru-baru ini menjadi contoh bahwa Trump mengirim pesan yang jelas bahwa dia siap untuk menyerang.

Paul lebih jauh mengkritik peningkatan kekuatan Angkatan Laut AS di Teluk Persia dalam beberapa bulan terakhir, yang menyebabkan bentrokan antara kapal Iran dan Amerika.

”Bayangkan jika Angkatan Laut AS telah menemukan kapal perang Iran di Teluk Meksiko menembakkan senapan mesin ke arah mereka saat mereka mendekati orang-orang Iran,” terang Paul, yang secara konsisten menganjurkan sebuah kebijakan non-intervensionisme, seperti dikutip Russia Today, Kamis (3/8/2017).

Mantan politisi AS ini mencatat bahwa kesediaan Iran mematuhi persyaratan perjanjian nuklir di era Presiden Obama telah membuat Trump kecewa. 




Credit  sindonews.com