PARIS
- Maskapai penerbangan Air France-KLM telah memperluas zona larangan
terbangnya di atas Korea Utara (Korut). Keputusan itu diambil setelah
salah satu jetnya terbang diatas lokasi di mana sebuah rudal balistik
antar benua (ICBM) meluncur sepuluh menit kemudian.
"Penerbangan Air France 293, Boeing 777 membawa 323 orang dari Tokyo ke Paris, nyaris terkena rudal ICBM Korut terbaru pada tanggal 28 Juli sekitar 100 km," kata juru bicara maskapai penerbangan tersebut, mengutip data penerbangan yang dikeluarkan oleh Jepang seperti dilansir dari Reuters, Jumat (4/8/2017).
"Air France-KLM terbang langsung ke Tokyo dan Osaka dan perluasan zona larangan terbang bisa membuat penerbangan 10 menit sampai 30 menit lebih lama, tergantung pada arahannya," sambung juru bicara tersebut.
Korut mengatakan pada hari Sabtu bahwa tes ICBM terbarunya membuktikan kemampuan negara itu untuk menyerang daratan Amerika. Uji coba ini menarik peringatan tajam dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan sebuah teguran dari China.
Dalam sebuah pernyataan, Trump mengecam uji coba rudal balistik Korut. Trump menyebut uji coba tersebut sebagai tindakan sembrono dan berbahaya.
"Dengan mengancam dunia, senjata dan tes ini selanjutnya mengisolasi Korea Utara, melemahkan ekonominya, dan membuat rakyatnya tersiksa," kata Trump sembari berjanji akan melindungi AS dan sekutunya.
Sementara China mendesak Korea Utara (Korut) untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB. Beijing juga meminta kepada kompatriotnya untuk menghentikan tindakan apapun yang dapat meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.
"Penerbangan Air France 293, Boeing 777 membawa 323 orang dari Tokyo ke Paris, nyaris terkena rudal ICBM Korut terbaru pada tanggal 28 Juli sekitar 100 km," kata juru bicara maskapai penerbangan tersebut, mengutip data penerbangan yang dikeluarkan oleh Jepang seperti dilansir dari Reuters, Jumat (4/8/2017).
"Air France-KLM terbang langsung ke Tokyo dan Osaka dan perluasan zona larangan terbang bisa membuat penerbangan 10 menit sampai 30 menit lebih lama, tergantung pada arahannya," sambung juru bicara tersebut.
Korut mengatakan pada hari Sabtu bahwa tes ICBM terbarunya membuktikan kemampuan negara itu untuk menyerang daratan Amerika. Uji coba ini menarik peringatan tajam dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan sebuah teguran dari China.
Dalam sebuah pernyataan, Trump mengecam uji coba rudal balistik Korut. Trump menyebut uji coba tersebut sebagai tindakan sembrono dan berbahaya.
"Dengan mengancam dunia, senjata dan tes ini selanjutnya mengisolasi Korea Utara, melemahkan ekonominya, dan membuat rakyatnya tersiksa," kata Trump sembari berjanji akan melindungi AS dan sekutunya.
Sementara China mendesak Korea Utara (Korut) untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB. Beijing juga meminta kepada kompatriotnya untuk menghentikan tindakan apapun yang dapat meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.
Credit sindonews.com