Foto Kim Jong-un mengungkap rencana serangan rudal Korea Utara ke Guam. (KCNA/via Reuters)
Jakarta, CB --
Sekilas rencana peluncuran rudal Korea Utara terungkap lewat foto
pemimpin negara, Kim Jong-un, yang menunjuk sebuah titik di sekitar
Guam, wilayah Amerika Serikat di Pasifik.
Foto itu dirilis oleh kantor berita pemerintah, KCNA, dilaporkan Reuters. Di sana, Kim Jong-un tampak memegang baton dan menunjuk satu titik di peta bertajuk "Rencana Serangan Pasukan Strategis."
Dalam peta itu terdapat gambaran jalur terbang rudal yang tampak berawal dari pesisir timur Korea Utara, melintasi Jepang dan berakhir di dekat Guam, sebagaimana diumumkan Pyongyang pekan lalu.
Lokasi peluncuran yang tampak di peta itu berada di sekitar Sinpo, kota yang juga merupakan markas kapal selam Korut, kata Kim Dong-yub, pakar militer di Institut Studi Timur Jauh Universitas Kyungnam di Seoul.
Kim mengatakan lokasi itu sesuai dengan yang dijelaskan Korea Utara pekan lalu, bahwa empat rudal jarak menengah akan melintasi langit di atas Shimane, Hiroshima dan Koichi, Jepang.
Rudal itu akan terbang setinggi 3.3576 kilometer selama 1.065 detik dan menghantam perairan sejauh 30 hingga 40 kilometer dari Guam.
"Setiap warga Korea Utara pasti telah melihat foto ini di TV dan koran. Korea Utara menunjukkan kepercayaan diri, mengatakan kepada Amerika Serikat: jika mereka ingin menghentikan rudal ini, silakan," ujarnya.
"Ini juga menjadi sinyal bahwa Korea Utara telah mempelajari hal ini
sejak lama dan bersiap untuk bertindak jika diputuskan demikian."
Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat karena program senjata nuklir Pyongyang. Korea Utara dan Amerika Serikat bahkan silih bertukar ancaman yang menjurus ke arah tindakan militer.
Dalam rapat itu, Kim tampak berperan sebagai panglima tertinggi, diapit oleh jenderal tentara lainnya. Di antara para jenderal itu adalah Kim Jong Sik, ilmuwan roket veteran dan salah satu otak di balik program rudal Korut.
Rapat tersebut diadakan di sebuah ruang perencanaan perang di mana peta-peta lain yang menunjukkan zona operasi di Korea Selatan dan Jepang tergantung di dinding. Tak hanya itu, foto-foto satelit pun tampak di ruangan tersebut.
Foto itu dirilis oleh kantor berita pemerintah, KCNA, dilaporkan Reuters. Di sana, Kim Jong-un tampak memegang baton dan menunjuk satu titik di peta bertajuk "Rencana Serangan Pasukan Strategis."
Dalam peta itu terdapat gambaran jalur terbang rudal yang tampak berawal dari pesisir timur Korea Utara, melintasi Jepang dan berakhir di dekat Guam, sebagaimana diumumkan Pyongyang pekan lalu.
Lokasi peluncuran yang tampak di peta itu berada di sekitar Sinpo, kota yang juga merupakan markas kapal selam Korut, kata Kim Dong-yub, pakar militer di Institut Studi Timur Jauh Universitas Kyungnam di Seoul.
Kim mengatakan lokasi itu sesuai dengan yang dijelaskan Korea Utara pekan lalu, bahwa empat rudal jarak menengah akan melintasi langit di atas Shimane, Hiroshima dan Koichi, Jepang.
Rudal itu akan terbang setinggi 3.3576 kilometer selama 1.065 detik dan menghantam perairan sejauh 30 hingga 40 kilometer dari Guam.
"Setiap warga Korea Utara pasti telah melihat foto ini di TV dan koran. Korea Utara menunjukkan kepercayaan diri, mengatakan kepada Amerika Serikat: jika mereka ingin menghentikan rudal ini, silakan," ujarnya.
Kim Jong-un menunjuk sebuah titik di peta rencana serangan. (KRT via Reuters TV)
|
Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat karena program senjata nuklir Pyongyang. Korea Utara dan Amerika Serikat bahkan silih bertukar ancaman yang menjurus ke arah tindakan militer.
Dalam rapat itu, Kim tampak berperan sebagai panglima tertinggi, diapit oleh jenderal tentara lainnya. Di antara para jenderal itu adalah Kim Jong Sik, ilmuwan roket veteran dan salah satu otak di balik program rudal Korut.
Rapat tersebut diadakan di sebuah ruang perencanaan perang di mana peta-peta lain yang menunjukkan zona operasi di Korea Selatan dan Jepang tergantung di dinding. Tak hanya itu, foto-foto satelit pun tampak di ruangan tersebut.
Kim mendengarkan penjelasan dari para jenderal itu ketika ia menginspeksi pusat komando pasukan strategis angkatan bersenjata Korut, Senin kemarin.
Credit CNN Indonesia