Pesawat F/A-18 milik Amerika Serikat
diganggu oleh drone Iran saat hendak mendarat di kapal induk USS Nimitz.
(Reuters/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CB --
Pesawat nirawak atau drone Iran terbang memepet jet tempur F/A-18
Amerika Serikat yang hendak mendarat di kapal induk USS Nimitz di Teluk
Persia.
Hal tersebut disampaikan oleh dua urang pejabat pertahanan AS yang mengetahui insiden tersebut. Mereka mengatakan gerakan drone itu memaksa pesawat Amerika untuk mengelak.
Drone QOM-1 itu sempat terbang 30 meter di bawah pesawat tempur AS dan 60 meter di sampingnya. Jet F/A-18 itu berada sejauh beberapa ratus meter dari kapal induk yang menantinya untuk mendarat.
Jet tempur tersebut beberapa kali bermanuver untuk menghindari drone yang memepetnya, kata dua pejabat.
Mereka menyebut tindakan itu "tidak aman dan tidak profesional" meski drone tersebut tampak tidak bersenjata. Demikian diberitakan CNN, Rabu (9/8).
Amerika Serikat menggunakan frekuensi radio darurat di lokasi untuk mengusir drone tersebut. Pada akhirnya, ia pun menjauh.
Komando Pusat Angkatan Laut AS melontarkan pernyataan menyusul informasi yang disampaikan kedua pejabat anonim itu.
Jet tempur AS "mengalami interaksi tidak aman dan tidak profesional dengan pesawat tanpa awak QOM-1 Iran," bunyi pernyataan tersebut.
"Meski sudah beberapa kali diminta melalui radio untuk menjauh," drone Iran "mengeksekusi perubahan ketinggian tidak aman dan tidak profesional di dekat F/A-18E."
Hal tersebut disampaikan oleh dua urang pejabat pertahanan AS yang mengetahui insiden tersebut. Mereka mengatakan gerakan drone itu memaksa pesawat Amerika untuk mengelak.
Drone QOM-1 itu sempat terbang 30 meter di bawah pesawat tempur AS dan 60 meter di sampingnya. Jet F/A-18 itu berada sejauh beberapa ratus meter dari kapal induk yang menantinya untuk mendarat.
Jet tempur tersebut beberapa kali bermanuver untuk menghindari drone yang memepetnya, kata dua pejabat.
Mereka menyebut tindakan itu "tidak aman dan tidak profesional" meski drone tersebut tampak tidak bersenjata. Demikian diberitakan CNN, Rabu (9/8).
Amerika Serikat menggunakan frekuensi radio darurat di lokasi untuk mengusir drone tersebut. Pada akhirnya, ia pun menjauh.
Komando Pusat Angkatan Laut AS melontarkan pernyataan menyusul informasi yang disampaikan kedua pejabat anonim itu.
|
Jet tempur AS "mengalami interaksi tidak aman dan tidak profesional dengan pesawat tanpa awak QOM-1 Iran," bunyi pernyataan tersebut.
"Meski sudah beberapa kali diminta melalui radio untuk menjauh," drone Iran "mengeksekusi perubahan ketinggian tidak aman dan tidak profesional di dekat F/A-18E."
Credit CNN Indonesia