Selasa, 22 Agustus 2017

AS Tangguhkan Layanan Pemberian Visa di Rusia


AS Tangguhkan Layanan Pemberian Visa di Rusia
Amerika Serikat (AS) menyatakan akan menangguhkan layanan visa di sejumlah perwakilan mereka di Rusia. Foto/Istimewa


MOSKOW - Amerika Serikat (AS) menyatakan akan menangguhkan layanan visa di sejumlah perwakilan mereka di Rusia. AS berasalan, ini merupakan dampak dari permintaan Rusia untuk mengurangi ratusan staf perwakilan AS di negara tersebut.

Kedutaan Besar AS di Rusia mengatakan, permintaan pemerintah Rusia tersebut telah memaksa mereka untuk memikirkan kembali layanan visa, dan bahwa pihaknya menangguhkan semua operasi visa non-imigran di seluruh Rusia pada 23 Agustus.

Dikatakan, layanan akan dilanjutkan pada 1 September, namun layanan akan mengalami penurunan drastis. Hal ini membuat sejumlah kantor perwakilan AS membatalkan jumlah janji temu, dan meminta pelamar untuk menjadwal ulang.

"Kapasitas untuk wawancara di masa depan akan sangat berkurang, karena kami harus mengurangi jumlah pegawai kami untuk memenuhi persyaratan pemerintah Rusia," kata Kedubes AS dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (21/8).

"Operasi visa di konsulat AS, akan tetap ditangguhkan tanpa batas waktu," sambungnya. AS memiliki konsulat di St Petersburg, Yekaterinburg, dan Vladivostok.

Langkah tersebut diprediksi akan memperburuk hubungan AS-Rusia. Karena, ini berarti warga negara Rusia yang ingin mengunjungi AS tidak lagi dapat mengajukan permohonan melalui konsulat AS di luar Moskow, dan harus melakukan perjalanan ke ibukota Rusia.

Itu akan menimbulkan tantangan logistik serius bagi beberapa orang Rusia yang negaranya merupakan wilayah terbesar di dunia, membentang di sebelas zona waktu yang berbeda.





Credit  sindonews.com



Rusia Sayangkan Langkah AS Tangguhkan Layanan Pemberian Visa


Rusia Sayangkan Langkah AS Tangguhkan Layanan Pemberian Visa
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengaku sangat menyayangkan keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menangguhkan layanan visa di Rusia. Foto/Reuters


MOSKOW -  Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengaku sangat menyayangkan keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menangguhkan layanan visa di Rusia. Lavrov kemudian menyebut langkah ini ditujukan untuk membangkitkan perasaan sakit di antara orang-orang Rusia, agar mereka melawan pihak berwenang.

"Pembuat keputusan ini telah muncul dengan upaya lain untuk membangkitkan ketidakpuasan di kalangan warga Rusia tentang tindakan pihak berwenang Rusia. Ini adalah logika yang terkenal dan inilah logika yang dipakai untuk mengatur revolusi," ucap Lavrov.

Lavrov, seperti dilansir Reuters pada Senin (21/8) kemudian mengatakan, Rusia akan dengan hati-hati mempelajari keputusan tersebut, dan berjanji  Moskow tidak akan mengeluarkan amarahnya pada warga AS akan hal ini.

Seperti diketahui, AS mengaku akan menangguhkan layanan visa di sejumlah perwakilan mereka di Rusia. AS beralasan, hal ini merupakan dampak dari permintaan Rusia yang mengurangi ratusan staf perwakilan AS di negara tersebut.

Kedutaan Besar AS di Rusia mengatakan, permintaan pemerintah Rusia tersebut telah memaksa mereka untuk memikirkan kembali layanan visa, dan bahwa pihaknya menangguhkan semua operasi visa non-imigran di seluruh Rusia pada 23 Agustus.

Dikatakan, layanan akan dilanjutkan pada 1 September, namun layanan akan mengalami penurunan drasits. Hal ini membuat sejumlah kantor perwakilan AS membatalkan jumlah janji temu, dan meminta pelamar untuk menjadwal ulang.





Credit sindonews.com