Rabu, 05 Oktober 2016

WikiLeaks Akan Rilis Satu Juta Dokumen Terkait Pemilu AS

 
WikiLeaks Akan Rilis Satu Juta Dokumen Terkait Pemilu AS  
Pria berkewarganegaraan Australia itu sudah berada di Kedutaan Besar Ekuador di London sejak 2012 untuk menghindari ekstradisi ke Swedia. (AFP/Pool/John Stillwell)
 
Jakarta, CB -- Pendiri WikiLeaks Julian Assange mengatakan akan mempublikasikan satu juta dokumen yang terkait dengan pemilihan presiden Amerika Serikat.

Ia mengatakan pada Selasa (4/10) bahwa dokumen tersebut akan dirilis sebelum akhir tahun, dan gelombang pertama akan dimulai pekan depan.

Ia  juga mengkritik Hillary Clinton yang menjadi calon presiden dari Partai Demokrat, karena menyalahkan WikiLeaks terkait perilisan dokumen yang berhubungan dengan Komite Nasional Demokrat sebelum Konvensi Demokrat pada Juli lalu.

Assange mengatakan tim kampanye Clinton salah memberi pernyataan bahwa mengakses data WikiLeaks akan membuat perangkat pengakses rentan akan virus malware (malicious software).

Meski begitu, ia membantah perilisan dokumen yang terkait dengan pemilu AS dengan sengaja akan menargetkan Clinton.

Assange, 45, berbicara lewat video dalam rangka memperingati peringatan 10 tahun WikiLeaks. Ia berkata WikiLeaks akan melakukan ekspansi lebih lanjut, di luar kerja sama dengan 100 media yang saat ini sudah terjalin. WikiLeaks, kata dia, akan terus beroperasi meski jika suatu saat nanti ia mengundurkan diri. Assange saat ini masih menjabat sebagai pemimpin redaksi WikiLeaks.

Pria berkewarganegaraan Australa itu sudah berada di Kedutaan Besar Ekuador di London sejak 2012 untuk menghindari ekstradisi ke Swedia. Di Swedia, ia menghadapi tuntutan hukum atas tuduhan pemerkosaan pada 2010. Assange membantah tuduhan itu dan menolak ke Swedia karena takut Swedia akan megekstradisinya ke AS yang sedang menginvestigasinya atas pembocoran dokumen rahasia negara.




Credit CNN Indonesia