Walker ikut merayakan kemenangan pebalap Australia, Daniel Ricciardo, dalam ajang itu. Sembilan warga Australia telah membuat polisi Malaysia marah karena melakukan aksi “stripping” dengan mengenakan celana dalam bergambar bendera Malaysia “Jalur Gemilang”.
Kantor Pyne, seperti dikutip Telegraph, semalam (4/10/2016), mengatakan kasus yang membelit pegawainya sedang ditangani dengan tepat oleh Komisaris Tinggi Australia di Malaysia. Walker dan delapan warga Australia lainnya diselidiki atas tuduhan melakukan “penghinaan yang disengaja”.
Foto-foto aksi warga Australia itu telah beredar di media sosial dan memicu kemarahan warga Malaysia di media sosial.
”Tak bisakah sedikit menghormati negara yang Anda kunjungi?,” tulis pengguna akun Twitter, @johnqgoh, mengecam aksi sembilan warga Australia. Para pengguna media sosial lainnya menyebut tindakan para warga Australia itu bodoh dan memalukan.
Kecaman senada juga disampaikan Razlan Razali, CEO dari Sirkuit Internasional Sepang. Menurutnya, sembilan warga Australia itu tidak menghormati budaya Malaysia. ”Ada lelucon terjadi di sekitar bahwa tahun depan kita tidak hanya harus memeriksa bagasi mereka tetapi juga pakaian,” ujar Razlan.
Credit Sindonews
Bercelana Dalam Gambar Bendera Malaysia, 9 Warga Australia Ditangkap
SEPANG
- Sembilan pemuda asal Australia ditangkap polisi Sepang, Malaysia,
setelah “stripping” dengan celana dalam bergambar bendera Malaysia.
Insiden itu terjadi saat pebalap Australia; Daniel Ricciardo,
memenangkan Formula 1 Grand Prix di Sepang.
Kepala Polisi Sepang; Abdul Aziz Ali, mengatakan sembilan warga Australia yang ditangkap berusia antara 25 hingga 29 tahun. Mereka mabuk dan melucuti pakaian hingga tersisa celana dalam bergambar bendera Malaysia pada hari Minggu malam.
Abdul Aziz Ali mengatakan bahwa mereka telah membeli celana dalam bergambar bendera Malaysia tersebut di Australia.
Aksi kegembiraan para pemuda Australia direkam dan videonya telah diunggah ke Instagram. ”Aussie Aussie Aussie, oi oi oi,” bunyi teriakan para pemuda dalam video tersebut, seperti dikutip The Star, Senin (3/10/2016). Di video itu, mereka menuangkan bir ke dalam sepatu dan meminumnya.
Surat kabar lokal, New Straits Times, menyebut aksi para pemuda Australia itu sebagai tindakan bodoh. Pihak berwenang dilaporkan marah atas ulah mereka.
CEO Sepang International Circuit, Datuk Razlan Razali, mengatakan; ”Para warga Australia harus ditahan, diselidiki dan diambil tindakan terhadap mereka.”
”Ini juga memalukan negara mereka sendiri, memberikan Australia nama yang buruk,” katanya. ”Saya senang bahwa warga melaporkan hal itu dan bahwa kita tidak membiarkan perilaku nakal seperti di negara kita, terutama di sirkuit dengan Formula One yang disiarkan televisi di seluruh dunia,” katanya lagi.
Kepala Polisi Sepang; Abdul Aziz Ali, mengatakan sembilan warga Australia yang ditangkap berusia antara 25 hingga 29 tahun. Mereka mabuk dan melucuti pakaian hingga tersisa celana dalam bergambar bendera Malaysia pada hari Minggu malam.
Abdul Aziz Ali mengatakan bahwa mereka telah membeli celana dalam bergambar bendera Malaysia tersebut di Australia.
Aksi kegembiraan para pemuda Australia direkam dan videonya telah diunggah ke Instagram. ”Aussie Aussie Aussie, oi oi oi,” bunyi teriakan para pemuda dalam video tersebut, seperti dikutip The Star, Senin (3/10/2016). Di video itu, mereka menuangkan bir ke dalam sepatu dan meminumnya.
Surat kabar lokal, New Straits Times, menyebut aksi para pemuda Australia itu sebagai tindakan bodoh. Pihak berwenang dilaporkan marah atas ulah mereka.
CEO Sepang International Circuit, Datuk Razlan Razali, mengatakan; ”Para warga Australia harus ditahan, diselidiki dan diambil tindakan terhadap mereka.”
”Ini juga memalukan negara mereka sendiri, memberikan Australia nama yang buruk,” katanya. ”Saya senang bahwa warga melaporkan hal itu dan bahwa kita tidak membiarkan perilaku nakal seperti di negara kita, terutama di sirkuit dengan Formula One yang disiarkan televisi di seluruh dunia,” katanya lagi.
Credit Sindonews
Celana Dalam Bergambar Bendera Malaysia Dibanderol Rp548 Ribu
KUALA LUMPUR
- Celana dalam bergambar bendera Malaysia “Jalur Gemilang” yang dipakai
sembilan pemuda Australia di Formula 1 Grand Prix Sepang, Malaysia,
ternyata dijual secara online seharga 174 ringgit Malaysia atau sekitar Rp548 ribu. Gara-gara “stripping” dengan celana dalam itu, sembilan warga Australia ditangkap polisi Malaysia pada hari Minggu.
Menurut Kepala Polisi Sepang, Abdul Aziz Ali, celana dalam itu diproduksi di Australia. Dalam pemeriksaan, tidak hanya celana dalam bergambar bendera Malaysia saja yang dijual di toko online. Tapi, ada juga celana dalam bergambar bendera Brasil, Amerika Serikat (AS), Prancis, Swedia dan Jepang.
Sembilan warga Australia yang ditangkap berusia antara 25 hingga 29 tahun. Mereka merayakan kemenangan pebalap Australia; Daniel Ricciardo, di ajang Formula 1, pada Minggu malam.
Mereka mabuk dan melucuti pakaian hingga tersisa celana yang gambarnya membuat polisi Malaysia marah. Aksi mereka direkam dan videonya telah diunggah di Instagram.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia, mengaku sedang memberikan bantuan terhadap sembilan warga Australia yang telah ditahan gara-gara mengenanakan celana dalam itu.
”Departemen Luar Negeri dan Perdagangan memberikan bantuan konsuler, sesuai dengan Consular Services Charter, kepada sekelompok warga Australia yang ditangkap di Malaysia,” kata departemen itu melalui seorang juru bicara, seperti dikutip Sydney Morning Herald, Selasa (4/10/2016). ”Karena kewajiban privasi, kami tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut,” ujarnya.
Menurut Kepala Polisi Sepang, Abdul Aziz Ali, celana dalam itu diproduksi di Australia. Dalam pemeriksaan, tidak hanya celana dalam bergambar bendera Malaysia saja yang dijual di toko online. Tapi, ada juga celana dalam bergambar bendera Brasil, Amerika Serikat (AS), Prancis, Swedia dan Jepang.
Sembilan warga Australia yang ditangkap berusia antara 25 hingga 29 tahun. Mereka merayakan kemenangan pebalap Australia; Daniel Ricciardo, di ajang Formula 1, pada Minggu malam.
Mereka mabuk dan melucuti pakaian hingga tersisa celana yang gambarnya membuat polisi Malaysia marah. Aksi mereka direkam dan videonya telah diunggah di Instagram.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia, mengaku sedang memberikan bantuan terhadap sembilan warga Australia yang telah ditahan gara-gara mengenanakan celana dalam itu.
”Departemen Luar Negeri dan Perdagangan memberikan bantuan konsuler, sesuai dengan Consular Services Charter, kepada sekelompok warga Australia yang ditangkap di Malaysia,” kata departemen itu melalui seorang juru bicara, seperti dikutip Sydney Morning Herald, Selasa (4/10/2016). ”Karena kewajiban privasi, kami tidak bisa memberikan informasi lebih lanjut,” ujarnya.
Credit Sindonews