Rabu, 05 Oktober 2016

Tegang dengan Iran, Saudi Latihan Perang di Selat Hormuz


 
Tegang dengan Iran, Saudi Latihan Perang di Selat Hormuz
Militer Angkatan Laut Arab Saudi saat melintasi Laut Merah. Saudi mulai latihan perang di Teluk dan Selat Hormuz. Foto/REUTERS
 
RIYADH - Militer Arab Saudi mulai latihan perang termasuk latihan menembak pada hari Selasa di Teluk dan Selat Hormuz. Latihan perang ini digelar di saat Saudi bersitegang dengan Iran.

Kantor berita Saudi, SPA, melaporkan kapal perang, kapal cepat, pesawat militer, korps marinir dan unit khusus angkatan laut Saudi ambil bagian dalam latihan perang ini. Tembakan amunisi berhamburan selama manuver berlangsung.

“Manuver ini ditujukan untuk menguji tempur kesiapan dalam persiapan untuk melindungi kepentingan maritim dari Kerajaan Arab Saudi terhadap setiap agresi yang mungkin (terjadi),” demikian laporan SPA, mengutip komandan latihan perang, Laksamana Majed bin Hazza'a Al-Qahtani, yang dilansir Rabu (5/10/2016).

Latihan perang Saudi juga digelar di Laut Oman. Ketegangan Saudi dan Iran mulai memanas sejak Iran dan lima negara kekuatan dunia mencapai kesepakatan nuklir, di mana sanksi atau embargo terhadap Teheran akan dicabut dengan kompensasi Iran mengekang program nuklirnya.

Dalam perang Yaman, Saudi—pemimpin koalisi Arab yang didukung oleh Amerika Serikat, Inggris dan Perancis—juga terlibat ketegangan dengan Iran. Saudi dan koalisinya memihak Pemerintah Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi. Sedangkan Iran membela kelompok pemberontak Houthi yang disebut-sebut sebagai sekutu lama Teheran.

Selat Hormuz yang jadi medan latihan perang Saudi merupakan jalur  utama perdagangan minyak dunia. Menurut Aministrasi Informasi Enegeri Amerika Serikat, sekitar 17 juta barel per hari (bph), atau sekitar 30 persen dari semua minyak dunia yang diperdagangkan diangkut melewati Selat Hormuz pada tahun 2013.



Credit  Sindonews