MOSKOW
- Parlemen Rusia memberikan sinyal akan segera meratifikasi perjanjuan
baru untuk menyebar pasukan angkatan udara Rusia di pangkalan udara
Hmeymim. Rencananya, perjanjian itu akan diratifikasi pada akhir minggu
ini.
"Parlemen negara Duma mungkin akan bereaksi dengan meratifikasi perjanjian pasukan angkatan udara di Suriah. Dan itu akan menjadi respon terbaik," ujar seorang sumber di Rusia kepada RIA Novosti.
Perjanjian tersebut akan mengotorisasi penyebaran pasukan angkatan udara Rusia ke pangkalan yang berada di wilayak Latakia itu untuk jangka waktu yang tidak ditetukan seperti dikutip dari Sputniknews, Selasa (4/10/2016).
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa perjanjian itu merupakan respon yang tepat untuk keputusan AS menunda pembicaraan bilateral dengan Rusia atas krisis yang terjadi di Suriah.
Perjanjian pangkalan udara Hmeymim ditandatangani di Damaskus pada 26 Agustus 2015, dan telah disampaikan kepada parlemen negara Duma untuk diratifikasi pada awal Agustus 2016. Rusia melakukan kampanye udara terhadap kelompok teroris ISIS di Suriah pada 30 September 2015 atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad.
"Parlemen negara Duma mungkin akan bereaksi dengan meratifikasi perjanjian pasukan angkatan udara di Suriah. Dan itu akan menjadi respon terbaik," ujar seorang sumber di Rusia kepada RIA Novosti.
Perjanjian tersebut akan mengotorisasi penyebaran pasukan angkatan udara Rusia ke pangkalan yang berada di wilayak Latakia itu untuk jangka waktu yang tidak ditetukan seperti dikutip dari Sputniknews, Selasa (4/10/2016).
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa perjanjian itu merupakan respon yang tepat untuk keputusan AS menunda pembicaraan bilateral dengan Rusia atas krisis yang terjadi di Suriah.
Perjanjian pangkalan udara Hmeymim ditandatangani di Damaskus pada 26 Agustus 2015, dan telah disampaikan kepada parlemen negara Duma untuk diratifikasi pada awal Agustus 2016. Rusia melakukan kampanye udara terhadap kelompok teroris ISIS di Suriah pada 30 September 2015 atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad.
Credit Sindonews