Rabu, 05 Oktober 2016

Keracunan Makanan dan Julukan "9 Nyawa" Bos ISIS Al-Baghdadi

 
Keracunan Makanan dan Julukan 9 Nyawa Bos ISIS Al-Baghdadi
Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, dilaporkan keracunan makanan di Nineveh, Irak. Foto/REUTERS
 
MOSUL - Pemimpin kelompok Islamic State atau ISIS; Abu Bakr Al-Baghdadi, telah menderita luka parah di Nineveh, Irak, setelah makan siangnya diracun oleh pihak yang masih misterius. Bos ISIS ini dijuluki pria dengan “sembilan nyawa” setelah beberapa kali dilaporkan terluka parah bahkan tewas tapi masih masih hidup.

Laporan Baghdadi keracunan makanan di Nineveh awalnya dilaporkan media Irak, WAA.  Dalam laporannya, media Irak tersebut menyebut ada empat orang yang mengalami keracunan parah. Baghdadi dan para anak buahnya lantas dipindahkan ke lokasi yang tak diketahui dengan pengamanan ketat dari pasukan ISIS.

Baghdadi yang merupakan bekas tahanan Amerika Serikat (AS) di penjara rahasia di Irak pernah jadi berita utama media-media dunia setelah videonya saat khotbah di sebuah masjid di Mosul pada Juli 2014 beredar. Dalam khotbah itu, Baghdadi memproklamirkan berdiri “khilafah Islam” versi ISIS dengan dirinya yang menjadi “khalifah”.

 

Sejak menjadi pemimpin ISIS, dia jadi target pembunuhan militer koalisi yang dipimpin AS, Rusia, serta militer Suriah. Berkali-kali muncul laporan, Baghdadi terluka bahkan tewas oleh serangan militer.

Hindustan Times, semalam (4/10/2016), menjuluki Baghdadi memiliki “sembilan nyawa” dengan melansir sejumlah laporan yang menyebut bos ISIS itu tewas akibat serangan udara AS tapi kembali muncul dengan rekaman audio yang menegaskan dirinya masih hidup.

November 2014
Baghdadi pada bulan Juni 2014 dilaporkan tewas tak lama setelah dia memproklamirkan berdirinya “khilafah Islam” versi ISIS di wilayah Mosul. Laporan itu disangkal dan ISIS menegaskan Baghdadi masih hidup dan jadi pemimpin mereka.

Pada bulan November 2014, Baghdadi kembali dilaporkan tewas dalam serangan udara AS. Seminggu kemudian, Baghdadi muncul dengan rekaman audio yang menyerukan ”jihad gunung berapi” di seluruh dunia.

Maret 2015
Baghdadi dilaporkan terluka parah akibat serangan udara oleh koalisi yang dipimpin AS di al-Baaj di Nineveh pada tanggal 18 Maret 2015. Laporan yang mengutip sumber militer koalisi saat itu menyebut, serangan menyasar pada pertemuan yang dihadiri Baghdadi.

Namun, tak berselang lama muncul laporan dari media Irak bahwa Baghdadi masih hidup dan menjalani pemulihan yang lambat. Akibat serangan itu, Baghdadi dikabarkan mengalami cedera tulang belakang dan dirawat di tempat persembunyian oleh dua dokter dari Mosul.

Oktober 2015
Setelah serangan udara terhadap konvoi komandan senior ISIS di dekat perbatasan Irak dengan Suriah pada bulan Oktober 2015, militer Irak telah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu ditargetkan pada rombongan Baghdadi yang melakukan perjalanan ke Karbala.

Militer Irak saat itu mengklaim Baghdadi kemungkinan tewas karena jadi target utama serangan. Tapi, lagi-lagi klaim militer Irak itu meleset. Meskipun para komandan ISIS tewas dalam serangan tersebut, Baghdadi ternyata tidak ada di antara rombongan itu.

Juni 2016
Pada bulan Juni, ada laporan di media di beberapa negara, termasuk surat kabar Turki, Yeni Safak dan stasiun televisi Irak, Al Sumariya, bahwa Baghdadi tewas ketika sebuah serangan udara menghantam konvoi ISIS di dekat Raqqa, Suriah. Tapi, laporan itu ternyata tidak benar. ISIS melalui medianya, menyatakan pemimin mereka masih hidup.




Credit  Sindonews


Bos ISIS Sakit Parah Akibat Diracun

Bos ISIS Sakit Parah Akibat Diracun
Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, sakit keras akibat menyantap makanan yang diracuni oleh seorang pembunuh. Foto/Istimewa
 
MOSUL - Kabar yang menyatakan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi diracun ternyata bukan isapan jempol semata. Pria kelahiran Samara, Irak, itu menderita sakit parah akibat menyantap makanan yang telah diracuni.

 Dikutip dari Metro, Selasa (4/10/2016), Abu Bakr al-Baghdadi dan tiga komandan ISIS lainnya telah diracuni oleh seorang pembunuh di Distrik Be'aj, barat daya Niniwe, Irak. Sebuah sumber mengatakan kepada kantor berita Irak WAA bahwa keempat petinggi kelompok ekstrimis itu telah dipindahkan ke lokasi yang tidak diketahui di bawah penjagaan yang ketat.

Sumber tersebut juga menambahkan bahwa kelompok ekstrimis itu telah meluncurkan kampanye penangkapan atas percobaan pembunuhan dan mencoba menemukan mereka yang bertanggung jawab.

Awal tahun muncul laporan yang menyatakan Baghdadi tewas terbunuh oleh serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS). Namun, klaim tersebut ternyata palsu. Baghdadi juga beberapa kali dilaporkan terluka.

Baghdadi sering dipercata sebagai sosok yang mengubah ISIS dari pecahan kelompok Al-Qaeda menjadi organisasi teroris independen yang sangat ditakuti. Atas sepak terjangnya selama ini, pemerintah AS bakal memberikan hadiah sebesar USD10 juta atas kepalanya.


Credit  Sindonews

Bos ISIS Dilaporkan Keracunan Makanan di Irak

Bos ISIS Dilaporkan Keracunan Makanan di Irak
Baghdadi dan tiga komandan senior ISIS keracunan saat santap siang di Niniwe, Irak beberapa waktu lalu. (Istimewa)
 
MOSUL -
Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi beserta tiga orang komandan senior ISIS dilaporkan keracunan makanan. Baghdadi dan tiga komandan senior ISIS keracunan saat santap siang di Niniwe, Irak beberapa waktu lalu.

Menurut media di Irak, yang mengutip sumber lokal, menuturkan bahwa makanan yang dipersiapkan untuk Baghdadi dan tiga orang komandan senior ISIS lainnya telah dibubuhi racun oleh orang tidak dikenal.

Sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, Baghdadi keracunan saat berada di kawasan Be'aaj, yang terletak sebelah barat daya dari Niniwe. Baghdadi dan tiga komandan senior ISIS, lanjut sumber itu, langsung dilarikan ke tempat rahasia.

"Keempatnya menderita keracunan berat dan telah dipindahkan ke lokasi yang tidak diketahui di bawah pengawasan yang ketat," kata sumber itu, seperti dilansir Alalam pada Senin (3/10).

Sumber itu menambahkan, ISIS dikabarkan telah meluncurkan operasi pencarian dalam skala yang cukup besar, dalam upaya untuk menemukan mereka yang membubuhkan racun pada makanan bos mereka.


Credit  Sindonews