Tampak
Prajurit TNI AL dari atas anjungan KRI Diponegoro melakukan
identifikasi visual saat latihan anti kapal selam di Hawaii, Amerika
Serikat. FOTO: Dispen Koarmatim
HAWAI - Kapal Perang
Republik Indonesia (KRI) Diponegoro-365 melaksanakan latihan Anti Kapal
Selam (AKS) bersama kapal selam Korea Selatan, Chang Bo Go Class yaitu
ROKS Lee Eok Gi dan dua unsur udara P3C Orion milik Jepang dan Amerika
Serikat.
Latihan bersama ini merupakan rangkaian
Latihan Bersama (Latma) Multilateral The Rim of Pacific (Rimpac) 2016 di
Pearl Harbor, Hawaii, AS.
Kali ini, latihan dibagi dalam dua serial.
Yaitu CASEX 1A dan CASEX 3A yang berlangsung selama 10 jam. KRI
Diponegoro-365 berperan sebagai pemimpin latihan dalam kedua latihan
tersebut.
Dalam CASEX 1A, KRI Diponegoro-365 melaksanakan latihan identifikasi visual kapal selam.
Kapal Selam Korea. FOTO: Dispen Koarmatim
CASEX 1A sendiri bertujuan untuk melatih skill pengawas anjungan dalam mengidentifikasi kapal selam musuh.
Selain itu, latihan ini juga ditujukan
untuk melatih ketrampilan operator sonar dalam mendeteksi keberadaan
kapal selam, baik dalam mode pasif maupun pendeteksian aktif.
Tak ketinggalan, Pusat Informasi Tempur
(PIT) melaksanakan tracking visual dengan menggunakan LIROD untuk
mengidentifikasi penampakan alat-alat angkat kapal selam.
Latihan ini berjalan dengan cukup lancar
dan aman setelah sebelumya melaksanakan prosedur keamanan dengan
menjalin komunikasi melalui telepon bawah air (underwater telephone/UWT)
dan memancarkan echo sounder secara terus-menerus.
"Latihan ini adalah kesempatan yang bagus
bagi prajurit KRI Diponegoro-365, khususnya yang bertugas sebagai
pengawas, karena jenis kapal selam Korea tersebut adalah sama dengan
kapal selam yang sedang dipesan oleh TNI AL di Korea,” ujar Letkol Laut
(P) Tunggul selaku Komandan KRI Diponegoro-365, di sela-sela briefing
CASEX yang dilaksanakan di Pusat Informasi Tempur (PIT) KRI
Diponegoro-365 sehari sebelum pelaksanaan latihan.
Pada serial latihan kedua CASEX 3A, tim
Peperangan Bawah Air (PBA) KRI Diponegoro-365 diuji kapasitasya dalam
mengendalikan pesawat udara AKS P3C Orion dalam mencari, mendeteksi, dan
melaksanakan penyerangan kapal selam musuh yang diperankan oleh ROKS
Lee Eok Gi.
Pengendalian secara close advisory control dilaksanakan setelah P3C Orion melaksanakan joining procedure.
Selanjutnya, KRI Diponegoro-365 selaku
Antisubmarine Warfare Air Control Unit (ASWACU) memerintahkan pesud
(pesawat udara) tersebut untuk menjatuhkan sonobuoy di titik-titik yang
diperkirakan terdapat kapal selam musuh.
Setelah kontak kapal selam berhasil
didapat, KRI Diponegoro melaksanakan manuver pendekatan sebagai Search
Attack Unit (SAU) untuk melaksanakan simulasi penyerangan dengan
menggunakan torpedo.
Proses identifikasi, klasifikasi, dan
penyerangan dilaksanakan beberapa kali untuk melatih kesigapan tim PBA
KRI Diponegoro-365 dalam prosedur AKS, sekaligus untuk melatih
keterpaduan tindakan antara tim PIT dan tim anjungan.
"Dua serial CASEX yang telah dilakukan oleh KRI Diponegoro-365 ini adalah sebagai pemanasan sebelum menjalani latihan Theater Antisubmarine Warfare Exercise (TASWEX). Dalam TASWEX, KRI Diponegoro bertugas sebagai unsur kawal AKS CTF 170 dengan badan utama kapal induk Amerika Serikat CVN 74 USS John C. Stennis,” ujar Kadiv PBA KRI Diponegoro-365 Kapten Laut (P) Andromeda Windra Ciptadi seperti dilansir dalam siaran pers Dispen Koarmatim.
"Dua serial CASEX yang telah dilakukan oleh KRI Diponegoro-365 ini adalah sebagai pemanasan sebelum menjalani latihan Theater Antisubmarine Warfare Exercise (TASWEX). Dalam TASWEX, KRI Diponegoro bertugas sebagai unsur kawal AKS CTF 170 dengan badan utama kapal induk Amerika Serikat CVN 74 USS John C. Stennis,” ujar Kadiv PBA KRI Diponegoro-365 Kapten Laut (P) Andromeda Windra Ciptadi seperti dilansir dalam siaran pers Dispen Koarmatim.
Hasil dari CASEX yang telah diikuti cukup
memuaskan, ditandai dengan sigapnya seluruh personel yang terlibat dan
kesiapan sonar dan UWT KRI Diponegoro-365.
Latihan CASEX tersebut dilaksanakan di sela-sela tahap laut latihan bersama RIMPAC 2016 yang dilaksanakan di Hawaii.
RIMPAC tahun ini melibatkan 45 kapal
perang, 5 kapal selam, 200 pesawat udara, dan 25.000 personel,
menjadikannya sebagai latihan Angkatan Laut bersama terbesar di dunia.Credit JPNN