Rabu, 27 Juli 2016

Begini Cara Jet F-35 AS untuk Menang jika Perang Lawan China

 
Begini Cara Jet F 35 AS untuk Menang jika Perang Lawan China
Jet-jet tempur F-35 dan F-22 AS. | (USAF)

WASHINGTON - Sebuah laporan terbaru merinci bagaimana jet tempur generasi kelima Amerika Serikat (AS), F-35, akan menang perang melawan China di masa depan. Laporan ini berasal dari Mitchell Institute for Aerospace Studies yang ditulis oleh Mayor Jenderal Jeff Harrigian dan Kolonel Max Marosko dari AS.

Laporan ini dimulai dengan gambaran luas dari kemampuan jet tempur siluman generasi kelima AS dan peran mereka dalam pertempuran udara di masa depan, dan diakhiri dengan hipotetis perang tahun 2026 melawan musuh yang tidak disebutkan namanya, setelah meningkatnya ketegangan di wilayah kunci di luar negeri.

Meski nama musuh AS tak disebut, namun lokasi yang ditunjuk dalam skenario itu adalah di Pasifik Barat, di mana saingan utama AS di wilayah itu adalah China yang memiliki radar dan rudal canggih yang jadi tantangan utama struktur kekuatan Angkatan Udara AS.

Laporan itu, seperti dikutip Business Insider, Rabu (27/7/2016), menggambarkan skenario yang berlangsung sepuluh tahun ke depan, di mana jet tempur F-35 dan F-22 bekerja mulus untuk membantu pesawat AS lainnya melalui datalink.

Dalam pembukaan skenario konflik, para pejabat Angkatan Udara menyatakan bahwa AS akan mengirim jet tempur F-35 dan F-22-nya ke berbagai pangkalan di Pasifik. Langkah itu dengan memanfaatkan jaringan AS yang luas dari pangkalan dan sekutunya dengan beberapa pesawat tempur yang berharga.

Langkah tersebut diklaim bisa menyangkal kemampuan China untuk mendaratkan ”pukulan KO” terhadap kekuatan AS.  Alasannya, jet-jet tempur AS tetap ditempatkan di pangkalan yang lebih besar, dengan menyajikan target yang lebih menarik.

Pesawat jet tempur siluman generasi kelima AS pada saat ini mampu menemukan lapangan udara sendiri, tanpa bantuan dari pengendali lalu lintas udara. Kecanggihan ini memungkinkan kekuatan AS akan lebih menyebar untuk menyajikan wilayah yang sebelumnya kurang ditargetkan.

Selain itu, cara AS memenangkan perang adalah mengandalkan sekutu regional seperti Australia, yang juga memiliki jet tempur F-35. Dengan jet tempur canggih itu, sekutu Washington bisa dengan cepat dapat mengisi bahan bakar pesawat tempur AS dalam keadaan darurat.

Para pejabat AS dalam laporan itu menyatakan, dengan kekuatan tambal sulam di Pasifik untuk unit F-35 dan F-22, China tentu akan berusaha untuk memanfaatkan kemampuan perang elektronik mereka yang mengesankan.

Namun, para pejabat AS itu berpendapat bahwa jet tempur generasi kelima tetap akan menghadapi cuaca buruk, termasuk badai. Meski demikian, pesawat generasi kelima AS dengan jaringan multi-sensor spektral yang maksimal tetap mampu mendeteksi pesawat musuh yang jadi sasaran.

Sementara itu, pesawat tempur AS lain seperti F-16, F-18 dan F-15 dalam situasi tempur seperti itu, mampu memberikan lapisan pertahanan yang lebih dekat ke daratan posisi AS. Ketika China mengandalkan kemampuan rudal tangguh yang usianya lebih tua, pesawat-pesawat jet tempur andalan AS, seperti F-35, F-22, B-2, dan B-21 akan melakukan pekerjaan mereka.

Jet tempur generasi kelima AS diklaim bisa memancing China untuk menghabiskan suplai rudal balistiknya.

Pentagon belum mengkonfirmasi laporan analisa militernya itu. China juga belum merespons.



Credit  Sindonews