Selasa, 26 Juli 2016

FBI Turun Tangan Selidiki Kebocoran Email Pejabat Demokrat

 
FBI Turun Tangan Selidiki Kebocoran Email Pejabat Demokrat  
Biro Investigasi Federal AS (FBI) langsung menyelidiki gangguan jaringan maya Komite Nasional Partai Demokrat (DNC) menyusul bocornya puluhan email pejabat Demokrat di tengah kekhawatiran serangan hacker Rusia yang berusaha mengintervensi pemilihan presiden AS. (Joe Raedle/Getty Images)
 
Jakarta, CB -- Biro Investigasi Federal AS (FBI) langsung menyelidiki gangguan jaringan maya Komite Nasional Partai Demokrat (DNC) menyusul bocornya puluhan email pejabat Demokrat. Penyelidikan tersebut dilakukan FBI di tengah kekhawatiran serangan hacker Rusia yang berusaha mengintervensi pemilihan presiden AS.

"Ini adalah sesuatu yang sangat serius, dan FBI akan terus menyelidiki dan meminta pertanggungjawaban mereka yang menimbulkan ancaman di dunia maya," kata FBI dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Senin (25/7).

Pada akhir pekan lalu, WikiLeaks mempocorkan puluhan email yang mengungkap upaya pejabat DNC melemahkan Bernie Sanders dalam bursa presiden AS. Email-email tersebut menunjukkan keberpihakan para pejabat DNC yang lebih memfavoritkan Hillary Clinton.

Bocornya email rahasia tersebut memicu aksi unjuk rasa dan memaksa Debbie Wasserman Schultz mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DNC.

Wakil Ketua DNC, Donna Brazile akan menggantikan posisi Schultz untuk sementara, menurut pengumuman partai pada Minggu. Brazile selama ini juga merupakan komentator politik untuk CNN. Terkait perpindahan posisi ini, kontrak Brazile dengan CNN akan dihentikan untuk sementara waktu.

Sebelumnya, Minggu (24/7), Manajer Kampanye Clinton, Robby Mook mengatakan kepada CNN bahwa email-email tersebut kemungkinan besar dibocorkan oleh hacker-hacker Rusia guna menabur perselisihan pada konvensi Partai Demokrat. Aksi peretas tersebut diduga kuat upaya untuk membantu calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, yang merupakan saingan kuat Clinton dalam pemilihan presiden AS pada 8 November mendatang.

Namun, Trump dalam kampanyenya menepis tudingan tersebut dan menganggap tuduhan tersebut tidak masuk akal.

Bocornya email itu merupakan pukulan telak bagi Demokrat, utamanya menjelang Konvensi di Philadelphia yang akan menobatkan Clinton sebagai capres. Clinton juga akan menjadi wanita pertama yang dicalonkan sebagai presiden AS.

Sama dengan konvensi Republik pekan lalu, Konvensi Demokrat akan berlangsung empat hari. Sanders dijadwalkan akan menjadi salah satu pembicara utama dalam konvensi ini.




Credit  CNN Indonesia