Foto: Istimewa/Puspa Perwitasari
Namun, menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono, tenaga kerja lokal tetap dilibatkan dalam pembangunan smelter.
"Perusahaan China memang ada beberapa kontraktor, tapi kan ketentuannya ada tenaga kerja asing ada pendamping (tenaga kerja lokal). Itu saja kita lihat sekarang. Izinnya dari Kementerian Tenaga Kerja kita hanya rekomendasikan," jelas Bambang di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (26/7/2016).
Menurutnya keterlibatan tenaga kerja asal China nantinya untuk mempermudah teknis pengerjaan proyek. Salah satunya untuk beradaptasi dengan teknologi dari China.
"Bayangkan aja waktu saya ke PT Bintang Delapan Mineral itu di operator komputer itu China semua tulisannya, komputernya China semua tulisannya. Maka dari itu kita paksakan ada pendamping yang bisa mengantikan karena teknologinya dari sana," kata Bambang.
Dirinya juga menambahkan bahwa jumlah tenaga kerja asal China nantinya tidak akan mendominasi tenaga kerja lokal. Tenaga kerja asal China hanya bertugas sebagai operator dan instruktur, sedangkan pekerja lainnya akan menggunakan tenaga kerja lokal.
"Nggak sih, saya lihat operatornya itu kadang satu itu," tutup Bambang.
Credit detikfinance