Ilustrasi. (Pixabay/PetraBlahoutova)
Barak di kedalaman 9 meter di bawah situs stasiun metro baru itu diyakini dibangun pada masa Kerajaan Hadrian dan digunakan oleh pasukan Romawi, Praetorian Guard.
|
Tak hanya itu, mereka juga menemukan fragmen mosaik di lantai dan lukisan-lukisan berwarna di dinding.
Situs itu terletak sekitar 800 meter dari arena gladiator Koloseum dan dekat dengan basilika kepausan St John di Lateran.
Seorang pejabat kebudayaan kuno senior, Rosella Rea, mengaku terkejut dengan temuan ini, apalagi melihat lokasinya yang sulit dideteksi.
"Barak ini ditemukan di kedalaman sembilan meter di bawah jalan, kedalaman yang membuat hampir mustahil mendeteksi struktur kuno bahkan mungkin hanya untuk instrumen-instrumen terakhirnya," kata Rea, seperti dikutip The Telegraph.
Rea kemudian memaparkan, barak itu terdiri dari koridor sepanjang 91 meter dengan 39 ruangan yang diperkirakan merupakan tempat para tentara beristirahat.
Penggalian untuk jalur kereta bawah tanah di Roma memang sering kali terganggu karena adanya penemuan barang-barang kuno. Namun, pemerintah kota menekankan bahwa temuan itu tidak akan mengganggu pembangunan Stasiun Amba Aradam ini.
Mereka bahkan akan memasukkan sebagian temuan zaman purbakala itu ke stasiun modern yang dibangun. Menurut pejabat dari Departemen Arkeologi Roma, Francesco Prosperetti, ide ini seharusnya menjadi contoh untuk pembangunan semua stasiun di negaranya.
"Ini seharusnya menjadi model bagi semua stasiun baru yang dibangun di pusat sejarah Roma. Kami ingin mengintegrasikan peninggalan sejarah hebat yang ada di bawah tanah Roma dengan kota modern," ucap Prosperetti.
Stasiun baru yang akan menghubungkan dua jalur kereta api bawah tanah ini akan dibuka pada 2020 mendatang setelah proses pembangunannya sempat tertunda pada satu dekade lalu.
Credit CNN Indonesia