Senin, 16 Mei 2016

AS Bersiap Kenalkan Kapal Perang Futuristik USS Zumwalt

AS Bersiap Kenalkan Kapal Perang Futuristik USS Zumwalt
Kapal perang USS Zumwalt. (Foto: AFP/US NAVY/DENNIS GRIGGS) 
 
CB, Maine: Angkatan Laut Amerika Serikat bersiap mengenalkan USS Zumwalt, kapal perang terbesar yang dilengkapi teknologi tercanggih saat ini.

Kapten James Kirk, kepala USS Zumwalt, melaporkan bahwa seragam kelasi beserta barang-barang pribadi, beragam pasokan dan suku cadang sudah dinaikkan ke USS Zumwalt untuk mengantisipasi misi pertama. 
USS Zumwalt adalah kapal perang jenis baru yang yang dibuat di Bath Iron Works di Maine sejak kapal destroyer Arleigh Burke masuk ke Sungai Kennebec pada 1989. Bath Iron Works akan menyerahkan USS Zumwalt kepada AS pekan ini.

"Kami menghadapi berbagai rintangan untuk mencapai ke titik ini," kata teknisi kelistrikan USS Zumwalt, John Upham, seperti dilansir Telegraph, Senin (16/5/2016). "Saya rasa semua orang yang terlibat pembuatan kapal ini akan merasa bangga."

Kapal terbaru ini memiliki bentuk tak biasa dengan sudut tajam mirip anak panah. Bentuk ini membuat USS Zumwalt 50 kali lebih sulit terdeteksi di radar. Kelistrikan di USS Zumwalt dihasilkan dari turbin yang mirip dengan pesawat Boeing 777, sedangkan persenjataannya didesain untuk menghancurkan musuh dari jarak 160 kilometer. Karena serba otomatis, USS Zumwalt tidak membutuhkan terlalu banyak kru dibandingkan kapal destroyer serupa mirip AS saat ini.

Harga akhir USS Zumwalt diperkirakan mencapai USD4,4 miliar atau setara Rp58 triliun.


USS Zumwalt. Foto: AFP/US NAVY

Konsep asli USS Zumwalt sudah muncul lebih dari 15 tahun lalu, namun mengalami beberapa perubahan dari waktu ke waktu. Desain final akhirnya ditetapkan, bahwa USS Zumwalt akan memiliki bentuk unik dengan sistem persenjataan canggih yang dapat menembakkan proyektil dengan tingkat akurasi tinggi.

Namun tingginya harga pembuatan memaksa Angkatan Laut AS mengurangi target pembuatan kapal dari 32 unit menjadi hanya tiga.

"Zumwalt adalah sebuah tantangan karena banyaknya teknologi baru. Namun uji coba di laut menunjukkan bahwa ini adalah kapal perang kelas dunia dengan kemampuan unik," tutur Loren Thompson, analis pertahanan senior dari Institut Lexington di Virginia.

USS Zumwalt akan resmi menjadi bagian dari Angkatan Laut AS pada Oktober mendatang di Baltimore. Setelah itu, USS Zumwalt akan bertolak ke pelabuhan di San Diego untuk menjalani serangkaian uji coba lanjutan.




Credit  Metrotvnews.com



AL AS Bersiap Kendalikan Kapal Perang Raksasa USS Zumwalt


AL AS Bersiap Kendalikan Kapal Perang Raksasa USS Zumwalt
Kapal perang raksasa USS Zumwalt. | (CBC.ca)

WASHINGTON - Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat (AS) sedang mempersiapkan untuk mengendalikan kapal perang terbesar dan termahal, USS Zumwalt (DDG 1000).

Kapal perusak senilai USD4 miliar yang dibangun di Bath Iron Works ini, sedang dilengkapi dengan perlengkapan dan suku cadang sebelum secara resmi diambil alih oleh Angkatan Laut AS. Demikian pernyataan Kapten Kapal USS Zumwalt; James Kirk.

Kapal dengan panjang 610 kaki (186 meter) ini merupakan kapal perusak terbesar dengan teknologi tercanggih yang dimiliki armada Angkatan Laut AS.

Kapal ini memiliki bentuk sudut yang unik, yang membuatnya 50 kali lebih sulit untuk dideteksi oleh radar. Kapal USS Zumwalt juga dilengkapi senjata yang mampu menembak target dari jarak 100 mil.
Kapal ini juga didukung oleh listrik yang dihasilkan oleh turbin. Teknologi yang digunakan oleh kapal USS Zumwalt sama dengan yang dipakai di Boeing 777.

”Kami telah mengatasi banyak hambatan untuk sampai ke titik ini," kata ahli listrik John Upham, dari Litchfield. ”Saya pikir semua orang di galangan kapal bangga dengan pekerjaan yang kita lakukan,” katanya lagi, seperti dikutip IB Times, Senin (16/5/2016).

Biaya akhir dari pembuatan kapal ini diperkirakan mencapai USD4,4 miliar. “Zumwalt adalah sebuah tantangan untuk merakitnya karena semua teknologinya baru, tetapi uji coba laut menunjukkan itu adalah kapal perang kelas dunia dengan kemampuan yang unik,” kata Loren Thompson, analis senior pertahanan Lexington Institute yang berbasis di Virginia.

Sebanyak 143 awak kapal sudah berlatih selama lebih dari dua tahun untuk mengendalikan kapal Zumwalt.

Jay Wadleigh, presiden serikat di Bath Iron Works, mengatakan, "Saya pikir cara Zumwalt menjalani tiga uji coba laut secara berbeda adalah lebih baik daripada yang diharapkan siapa pun, (dari) kami, Angkatan Laut dan perusahaan.”

Kapal akan secara resmi ditugaskan ke layanan pada upacara di Baltimore pada bulan Oktober mendatang.


Credit  Sindonews