Dua pesawat Swis Northrop F-5E Tiger II
menunjukkan aktraksi akrobat udaranya di ajang ILA Berlin Air Show di
Berlin, Jerman (20/5). Berlin Air Show berlangsung dari 20-25 Mei 2014 .
(AP Photo/Michael Sohn)
"Mau perang dengan siapa?" kata Ryamizard dalam acara Singapore Airshow, 16 Februari 2016. "sudah cukup."
Ryamizard mengklaim seluruh peremajaan yang dilakukan Kementerian Pertahanan dan TNI sesuai dengan kebutuhan. Hingga saat ini, menurut dia, pemerintah baru merasa perlu mengganti 12 pesawat Northrop F-5E Tiger II dengan sekitar 10 unit pesawat Sukhoi Su-35. Peremajaan ini dilakukan di Skuadron Udara 14 Tempur Lanud Iswahyudi, Magetan, Jawa Timur.
Ia juga berdalih, pembelian dan peremajaan alusista hanya menyesuaikan jenis ancaman yang bakal dialami Indonesia beberapa tahun mendatang. Ia menilai, lawan satu-satunya terhadap keamanan negara hanya kelompok teroris. Penangkalan ancaman tersebut tak bisa dijawab dengan peremajaan alusista TNI yang orientasinya pada penjagaan teritori dan kedaulatan negara.
Toh, ia juga enggan memaparkan alasan pemerintah membeli Sukhoi Su-35 dibandingkan dua kompetitor lainnya yaitu F-35 Lightning II dan SAAB Gripen "Jangan sampai ibaratnya ancaman ke arah kiri, malah beli alusista ke arah kanan," kata Ryamizard.
Selain F-5E Tiger, Armada tempur TNI AU juga memiliki pesawat tempur jenis Sukhoi Su-30, Sukhoi Su-27, Lockheed Martin F-16 Fighting Falcon, Embraer Super Tucano EMB 314, T-50 Golden Eagle, dan BAe Hawk 209. Pemerintah juga sudah mengantongi kontrak pengadaan pesawat tempur multiperan dalam proyek Pesawat IF-X dengan Korea Selatan.
Credit TEMPO.CO