Diharapkan dapat menyerap 962,8 ribu tenaga kerja.
Ilustrasi Kawasan Industri KIIC, Karawang. (VIVAnews/Muhamad Solihin)
"Empat belas kawasan industri ini total luas lahannya 28.854 hektare dan investasinya Rp214,74 triliun," kata Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian, Imam Haryono, dalam acara "Rapat Kerja Kementerian Perindustrian Tahun 2016: Hilirisasi Pembangunan industri Berbasis Sumber Daya Alam" di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa 16 Februari 2016.
Imam mengatakan, 14 kawasan industri ini bisa menyerap total tenaga kerja sebanyak 962,8 ribu orang. Belasan kawasan industri ini tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, seperti di Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
Berikut ini adalah rincian empat belas kawasan industri yang dikembangkan Kementerian Perindustrian:
1. Kawasan Industri Teluk Bintuni, Papua Barat, yang fokus pada industri pupuk dan petrokimia.
2. Kawasan Industri Buli, Maluku Utara yang fokus pada industri Ferronikel.
3. Kawasan Industri Bitung, Sulawesi Utara yang fokus pada industri agro dan logistik.
4. Kawasan Industri Konawe, Sulawesi Tenggara, yang fokus pada industri ferronikel.
5. Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah, yang fokus pada industri ferronikel.
6. Kawasan Industri Palu, Sulawesi Tengah, yang fokus pada industri rotan, industri agro, dan industri lainnya.
7. Kawasan Industri Bantaeng, Sulawesi Selatan, yang fokus pada industri ferronikel.
8. Kawasan Industri Ketapang, Kalimantan Barat, yang fokus pada industri alumina.
9. Kawasan Industri Mandor, Kalimantan Barat, yang fokus pada industri pengolahan karet.
10. Kawasan Industri Batulicin, Kalimantan Selatan, yang fokus pada industri besi dan baja.
11. Kawasan Industri Jorong, Kalimantan Selatan, yang fokus pada industri besi baja dan industri agro.
12. Kawasan Industri Tanggamus, Lampung, yang fokus pada industri maritim.
13. Kawasan Industri Kuala Tanjung, Sumatera Utara, yang fokus pada industri alumina.
14. Kawasan Industri Sei Mangkei, Sumatera Utara, yang fokus pada industri pengolahan minyak kelapa sawit.
Credit VIVA.co.id