"Pasukan koalisi melakukan pengiriman lewat udara pada Ahad di Suriah Utara untuk memasok kembali pasukan lokal kontra-ISIS saat mereka melakukan operasi melawan ISIS," kata Steve Warren, Juru Bicara operasi koalisi pimpinan AS seperti dikutip dari Xinhua. Ia menggunakan singkatan lain kelompok tersebut, ISIL.
Menurut Warren, misi pengiriman lewat udara tersebut bertujuan untuk mempersenjatai kelompok gerilyawan Suriah yang pemimpinnya "secara layak disahkan oleh Amerika Serikat dan telah berjuang untuk menghilangkan ISIS dari Suriah Utara".
"Karena keamanan operasi, kami belum memiliki perincian lebih lanjut mengenai kelompok yang menerima pasokan ini, lokasi mereka, atau jenis perlengkapan yang dijatuhkan lewat udara," ia menambahkan.
Dengan mengutip keterangan para pejabat AS yang tak ingin disebutkan jati diri mereka, jaringan TV AS, CNN, menyatakan militer AS mengirim 50 ton amunisi, sebanyak 112 palet, buat kelompok gerilyawan di Suriah Utara dengan dijatuhkan dari udara.
Tindakan ini adalah pengakuan atas kegagalan program pelatihan anti-ISIS yang dilancarkan Presiden AS Barack Obama. Mulanya, program tersebut bertujuan merekrut 5.400 gerilyawan Suriah setiap tahun selama tiga tahun.
Dalam proses dengar pendapat yang diadakan di Kongres pada September, Jenderal Lloyd Austin --yang mengawas perang melawan IS-- mengatakan kepada anggota Parlemen AS bahwa hanya "empat atau lima" gerilyawan Suriah yang dilatih AS saat ini masih berperang di Suriah. Dan militer AS tak bisa mencapai sasarannya untuk melatih 5.400 petempur Suriah kapan saja dalam waktu dekat.
Belakangan, Pentagon mengoreksi jumlah gerilyawan Suriah yang dilatih AS dan saat ini memerangi ISIS di Suriah jadi sembilan.
Para pejabat senior Pemerintah Obama sebelumnya telah mengatakan strategi awal AS untuk merekrut, melatih dan mempersenjatai gerilyawan moderat Suriah gagal, sebagian karena sebagian besar gerilyawan Suriah lebih memusatkan perhatian pada memerangi Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Pentagon pada 25 September mengakui gerilyawan Suriah yang dilatih AS memberikan sebanyak seperempat senjata AS kepada kelompok gerilyawan yang berafiliasi kepada Al-Qaida di Suriah.
Credit ANTARA News