Rabu, 01 April 2015

Indonesia Jalin Kerjasama dengan Inggris di Bidang Maritim

Sebagai negara maritim, Inggris Raya memiliki berbagai pengalaman tentang implementasi hukum laut

Maritim nasionalMaritim nasional
 

JAKARTA, CB - Indonesia berencana melakukan kerjasama dengan Inggris dalam melakukan upaya konservasi hutan mangrove dan program pembasahan lahan gambut yang didukung program perikanan air tawar, serta teknologi pembangkit listrik menggunakan arus laut.
Pembahasan kerjasama ini dilakukan pada Selasa (31/3) oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia, YM. Moazzam Malik, dan Menteri Koordinator Kemaritiman, Indroyono Soesilo di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta.
Berdasarkan rilis Kemenko Kemaritiman hari ini, dalam pertemuan tersebut, YM. Moazzam Malik, menyampaikan beberapa usulan program kerjasama antara kedua Negara yang bisa segera ditindak lanjuti, seperti pertukaran informasi berkaitan sejarah bahari kedua Negara sejak 5 abad terakhir, juga tentang garis Wallace yang memisahkan flora dan fauna Indonesia Barat dan Indonesia Timur.
Sebagai negara maritim, Inggris Raya memiliki berbagai pengalaman tentang implementasi hukum laut, sejarah maritim, budaya bahari serta teknologi kelautan. Pada pertemuan tersebut juga dibahas upaya kerjasama konservasi hutan mangrove dan program pembasahan lahan gambut yang didukung program perikanan air tawar, serta teknologi pembangkit listrik menggunakan arus laut.
Menko Kemaritiman menyambut baik usulan-usulan Duta Besar Inggris dan mengharapkan dapat digelar Seminar di Jakarta guna membahas sejarah hubungan Inggris dengan Tanah Nusantara, yang hasilnya akan dipakai untuk menumbuhkan lokasi lokasi wisata sejarah guna menarik wisatawan dari Inggris.
Berkaitan dengan energi terbarukan, Indroyono mengharapkan kiranya pembangkit listrik tenaga arus laut bisa diuji cobakan di Selat Lombok yang merupakan bagian dari Arus Lintas Indonesia (ARLINDO) dengan kekuatan arus laut tinggi akibat pergerakan arus laut dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia.
Dalam Pertemuan tersebut, juga dibahas kemungkinan penerbangan langsung Jakarta – London oleh Garuda Indonesia PP, mengingat wisatawan Inggris ke Indonesia rata-rata mencapai sekitar 10.000 orang perbulannya.



Credit  JITUNEWS.COM