Selasa, 14 Agustus 2018

Sniper SAS Inggris Tembak Komandan ISIS dari Jarak 2,4 Kilometer


Sniper SAS Inggris [Daily Star]
Sniper SAS Inggris [Daily Star]

CB, Jakarta - Sniper SAS Inggris menembak komandan ISIS Afganistan dari jarak 2,4 kilometer dan dilaporkan sebagai tembakan jarak jauh terbaik dalam sejarah SAS.
Sersan SAS itu membunuh komandan ISIS dengan senapan mesin kaliber .50 di dada. Ini adalah pertama kalinya senapan mesin digunakan untuk penembak jitu.

Lengan dan pundak komandan ISIS robek karena kekuatan peluru dan tewas seketika. Komandan ISIS yang tewas adalah masuk daftar buron Inggris dan AS.Sersan SAS itu merupakan seorang veteran Irak dan Suriah, tengah berpatroli di wilayah Afganistan utara yang dikuasai ISIS.
Ia menggunakan senapan mesin 50. Cal Browning yang berusia hampir 40 tahun dan dipasang pada kendaraan Angkatan Darat.

Senapan mesin kaliber .50 Browning digunakan dalam operasi [REX / Shutterstock]
Grup patroli yakin bahwa senapan mesin adalah satu-satunya senjata api yang mampu menghantam target dalam jarak jauh. Dilansir dari Mirror.co.uk, operasi patroli ini dilakukan pada Juni.
Seorang perwira senior yang berada di Markas Pusat Komando Operasi Khusus Gabungan di Kabul memberi lampu hijau untuk membunuh.

Salah satu sumber mengatakan senapan mesi dipasang teropong khusus dan seorang pengintai menghitung kecepatan angin."Dia juga memperhitungkan panasnya siang dan cahayanya," kata sumber.
Saat dalam bidikan, komandan ISIS terlihat sedang memberikan arahan kepada pasukannya ketika dia berdiri di depan para militan sekitar 20 menit.

Butuh beberapa detik ketika peluru sampai ke tubuh komandan ISIS yang kemudian hancur. Selama beberapa detik tidak ada yang bergerak. Namun ketika anggota ISIS menyadari apa yang terjadi, mereka bangkit dan melarikan diri. 'Senapan mesin yang digunakan oleh sersan SAS digunakan sebagai senjata jarak jauh pada 1950-an selama Perang Korea.



Credit  tempo.co