Senin, 27 Agustus 2018

Meski Turki dan Amerika Panas, Boeing Kirim Helikopter Chinook


Helikoper Amerika Serikat CH-47 Chinooks melakukan latihan bersama dengan pasukan NATO saat latihan gabungan di Zaragoza, Spanyol, 4 November 2015. AP/Abraham Caro Marin
Helikoper Amerika Serikat CH-47 Chinooks melakukan latihan bersama dengan pasukan NATO saat latihan gabungan di Zaragoza, Spanyol, 4 November 2015. AP/Abraham Caro Marin

CBAnkara – Militer Turki mulai menerima pengiriman helikopter CH-47 Chinook dari Boeing untuk paket kedua dengan satu helikopter tiba pada Sabtu, 25 Agustus 2018.

Turki memesan 11 helikopter angkut berat ini pada 2011 dari Boeing dan telah menerima pengiriman tahap pertama sebanyak 5 unit pada 2016.
Pengiriman tahap kedua ini terjadi di tengah ketegangan politik dan ekonomi antara Turki dan Amerika Serikat.
“Langkah pengiriman ini terjadi di tengah keputusan AS untuk menunda pengiriman jet tempur F-35 ke Turki,” begitu dilansir media Daily Sabah, Ahad, 26 Agustus 2018 waktu setempat.

Helikopter Chinook ini memiliki dua baling-baling dan dua mesin dengan kekuatan masing-masing 4,800 daya kuda. Daya jelajahnya mampu mencapai 1100 kilometer jika membawa tanki bahan bakar tambahan. Helikopter ini mampu membawa beban muatan hingga sepuluh ton dan bisa digunakan untuk operasi sipil dan militer dengan tingkat visibilitas nol.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. REUTERS
Trump disebut memutuskan penundaan pengiriman F-35 Joint Strike Fighters ke Turki. Ini juga tercantum dalam UU Otorisasi Pertahanan Nasional. Pentagon bakal mengeluarkan laporan mengenai hubungan Amerika dan Turki dalam 90 hari.

Turki terlibat dalam program pembuatan F-35 sejak 1999. Industri pertahanan Turki juga terlibat dalam produksi komponen pesawat ini. Pemerintah Turki telah menginvestasikan dana senilai sekitar US$1,25 miliar atau sekitar Rp18 triliun untuk program pengembangan F-35.
Turkish Aerospace Industries bersama Kale Pratt & Whitney, Kale Aviation, AYESAS, dan Alp Aviation terlibat dalam produksi komponen F-35.
Militer Turki berencana membeli sekitar 100 jet tempur F-35 dalam beberapa tahun ke depan. Rencana pembelian 30 pesawat telah disetujui. Turki mendapat pengiriman F-35 ini pada upacara Fort Worth di Texas pada 21 Juni 2018. Ini merupakan pesawat jet tempur generasi ke lima yang memperkuat angkatan udara negara itu.

Hubungan Turki dan Amerika, seperti dilansir Reuters, memburuk belakangan ini setelah permintaan Presiden AS Donald Trump untuk pembebasan pastor AS, Andrew Brunson, ditolak Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Kedua negara lalu terlibat dalam konflik dagang dengan Trump menaikkan tarif impor dua kali lipat untuk baja dan aluminium Turki. Erdogan membalas dengan menaikkan tarif ganda untuk produk mobil penumpang, alkohol dan tembakau.


Credit  tempo.co