CB, Moskow – Pemerintah Rusia menyebut tindakan Angkatan Udara Kerajaan Inggris berbahaya dengan mencoba mencegat pesawat partrolinya di atas Laut Hitam.
Moskow menyebut tindakan ini sebagai provokasi setelah peristiwa serupa terjadi dua kali dalam sepekan.
“Apa ancaman bagi Inggris atau sekutu yang ditimbulkan pesawat
patroli kami saat terbang di dekat garis pantai Rusia, yang jaraknya
lebih dari 2000 kilometer dari kepulauan di Inggris,” begitu pernyataan
dari kedubes Rusia di London dalam pernyataan pada Sabtu, 25 Agustus
2018 waktu setempat seperti dilansir Reuters.
Pernyataan dari kedubes ini juga mempertanyakan mengapa otoritas Inggris tidak menggunakan kehadiran militernya di Laut Hitam untuk meningkatkan keamanan dan malah memprovokasi.
“Bukan hanya membuat pernyataan verbal, sayangnya, tapi juga dalam tindakan militer, yang berbahaya,” begitu isi lanjutan pernyataan kedubes Rusia.
Soal ini, kementerian Pertahanan dan kementerian Luar Negeri Inggris enggan berkomentar.
Ada tiga negara anggota NATO yang berbatasan langsung dengan Laut Hitam yaitu Rumania, Bulgaria, dan Turki.
Media asal Rusia, Sputnik News, melansir insiden ini dengan mengatakan militer Rusia mematuhi secara penuh undang-undang internasional dan tidak melakukan tindakan yang membahayakan Inggris.
Theresa May dan Vladimir Putin. AP
Pemerintah Rusia mengaku bisa memahami jika angkatan laut kerajaan Inggris mengawal kapal perang Rusia yang melewati English Channel, yang lokasinya terlihat dari garis pantai Inggris, beberapa waktu lalu. Namun, ini berbeda dengan insiden pencegatan oleh RAF atas pesawat patroli Rusia.
Menurut Sputnik News, pasukan NATO semakin aktif meningkatkan kehadirannya di kawasan Eropa Timur. Ini terjadi sejak krisis di Ukraina pada 2014 dan lepasnya Crimea ke Rusia.
Hubungan Rusia dan Inggris juga menegang akhir-akhir ini pasca serangan racun syaraf novichok terhadap bekas agen ganda Rusia, Sergei Skripal, di Inggris pada beberapa waktu lalu. Inggris mengusir sejumlah diplomat Rusia pasca insiden ini dan Rusia melakukan retaliasi.
Moskow menyebut tindakan ini sebagai provokasi setelah peristiwa serupa terjadi dua kali dalam sepekan.
Pernyataan dari kedubes ini juga mempertanyakan mengapa otoritas Inggris tidak menggunakan kehadiran militernya di Laut Hitam untuk meningkatkan keamanan dan malah memprovokasi.
“Bukan hanya membuat pernyataan verbal, sayangnya, tapi juga dalam tindakan militer, yang berbahaya,” begitu isi lanjutan pernyataan kedubes Rusia.
Soal ini, kementerian Pertahanan dan kementerian Luar Negeri Inggris enggan berkomentar.
Ada tiga negara anggota NATO yang berbatasan langsung dengan Laut Hitam yaitu Rumania, Bulgaria, dan Turki.
Media asal Rusia, Sputnik News, melansir insiden ini dengan mengatakan militer Rusia mematuhi secara penuh undang-undang internasional dan tidak melakukan tindakan yang membahayakan Inggris.
Theresa May dan Vladimir Putin. AP
Pemerintah Rusia mengaku bisa memahami jika angkatan laut kerajaan Inggris mengawal kapal perang Rusia yang melewati English Channel, yang lokasinya terlihat dari garis pantai Inggris, beberapa waktu lalu. Namun, ini berbeda dengan insiden pencegatan oleh RAF atas pesawat patroli Rusia.
Menurut Sputnik News, pasukan NATO semakin aktif meningkatkan kehadirannya di kawasan Eropa Timur. Ini terjadi sejak krisis di Ukraina pada 2014 dan lepasnya Crimea ke Rusia.
Hubungan Rusia dan Inggris juga menegang akhir-akhir ini pasca serangan racun syaraf novichok terhadap bekas agen ganda Rusia, Sergei Skripal, di Inggris pada beberapa waktu lalu. Inggris mengusir sejumlah diplomat Rusia pasca insiden ini dan Rusia melakukan retaliasi.
Credit tempo.co