PM baru Australia Scott Morrison. (Reuters/David Gray)
Jajak pendapat terbaru dipublikasikan oleh surat kabar The Australian menunjukkan pemimpin oposisi partai buruh, Bill Shorten lebih disukai publik untuk menjadi perdana menteri ketimbang Morrison.
Morrison resmi dilantik sebagai perdana menteri Australia yang keenam dalam 10 tahun terakhir pada Jumat (24/8), setelah memenangkan pemilihan ketua Partai Liberal menggantikan pendahulunya, Malcolm Turnbull.
Dua minggu lalu, jajak pendapat menunjukkan bahwa suara utama koalisi Partai Liberal-Nasional turun sebanyak empat poin menjadi 33 persen.
Adapun dukungan bagi Partai Buruh terus menguat, dari dua pekan lalu 51 banding 49, menjadi 56 banding 44.
Morrison, pendukung Turnbull menjanjikan generasi baru pimpinan dan mengakhiri perseteruan politis.
Pemilu baru akan digelar pada Mei 2019, namun Morison harus menghadapi pemilu sela untuk menggantikan Turnbull dan mantan Menteri Luar Negeri Julie Bishop yang mengundurkan diri dari Parlemen.
Perubahan kepemimpinan Partai Liberal menuai kemarahan masyarakat yang ditumpahkan di media sosial dan surat kabar. Banyak warga Australia menyerukan agar pemilihan umum segera digelar supaya mereka bisa memilih pemimpinnya sendiri.
"Demi kepentingan seluruh warga Australia dan demi demokrasi, percepat pemilu Morrison," tulis Ben J di situs Australian Broadcasting Corporation (ABC) seperti dilansir Reuters.
Di situs ABC pula, seorang warga menyatakan pemerintah Morrison telah kehilangan dukungannya. "Sikap merendahkan kantor perdana menteri harus dihentikan. Jika partai Anda sendiri tidak menghormatinya, bagaimana Anda mengharapkan rakyat Australia untuk menghormatinya?" tulis Donna C di laman ABC.
Credit cnnindonesia.com