Selasa, 14 Agustus 2018

Ratusan Tentara Afghanistan Tewas di Tangan Taliban


Ratusan Tentara Afghanistan Tewas di Tangan Taliban
Taleban melakukan serangan besar-besaran ke kota Ghani yang strategis karena terletak di jalur utama penghubung Kabul dan wilayah Afghanistan Selatan. (AFP/Zakeria Hashimi)



Jakarta, CB -- Setidaknya 100 tentara tewas ketika militer Afghanistan yang dibantu pesawat tempur AS kesulitan mengusir Taliban dan kota Ghazni.

Pemerintah Afghanistan mengatakan telah mengirim pasukan tambahan ke kota yang terletak sekitar dua jam dari Kabul melalui jalan utama yang mengarah ke wilayah selatan negara tersebut.

Pasukan AS di Afghanistan mengatakan terus melakukan serangan udara setiap hari sejak pertempuran dimulai.



Serangan yang dilakukan Taliban sejak Kamis (9/8) malam ini terjadi ketika kelompok perlawanan tersebut mendapat tekanan untuk terlibat dalam perundingan damai. Pertempuran ini juga menggambarkan kesulitan militer Afghanistan menghalau serangan-serangan Taliban di wilayah perkotaan padat penduduk.

"Sekitar 100 tentara tewas dan antar 20 dan 30 warga sipil juga menjadi korban," kata Menteri Pertahanan Tariq Shah Bahrami dalam jumpa pers di Kabul, Senin (13/8).

Tariq mengatakan 194 anggota Taliban tewas sementara 147 lainnya luka-luka.


Taliban dengan cepat membalas dengan mengatakan klaim pemerintah "tidak berdasar" dan perundingan "pemerintah menyerahkan diri masih berlangsung".

Petugas medis kesulitan merawat puluhan korban luka di rumah sakit-rumah sakit di ibu kota provinsi ini, sementara peti mati kayu yang berisi jenazah korban bergeletakan di lantai.

Seorang dokter di unit gawat darurat satu rumah sakit mengatakan menerima 80 jenazah pada Minggu (12/8) dan merawat lebih dari 160 pasien yang kebanyakan menderita luka tembak atau terkena pecahan peluru.

"Tidak ada polisi atau tentara yang menjaga rumah sakit ini. Mereka membawa korban luka dan langsung pergi," kata dokter Mohammad Arif Omari.

"Rumah sakit di sana kewalahan," kata Andrea Catta Preta, juru bicara Palang Merah Internasional di Kabul kepada AFP.

Ratusan Tentara Afghanistan Tewas di Tangan Taliban
Rumah sakit di kota Ghani kewalahan menerima korban tewas dan luka akibat pertempuran yang terjadi sejak Kamis (9/8). (AFP/Mohammad Anwar Danishyar)
Dia mengatakan Palang Merah bisa mencapai rumah sakit ketika terjadi jeda pertempuran untuk mengantarkan hampir 200 liter bahan bakar untuk generator listrik dan pasok obat-obatan untuk 100 pasien.

"Semua pihak meminta bantuan, jadi kami berbuat semampu kami ketika ada jeda dari sisi keamanan," tambahnya.

Wartawan AFP di kota itu mengatakan pada Minggu malam bahwa kelompok militan mendatangi rumah warga meminta pasok seperti air, teh dan gerobak untuk mengangkut pejuang yang luka.


Warga kota Ghazni yang mengungi ke Kabul mengatakan kepada AFP bahwa jenazah anggota Taliban dan tentara pemerintah memenuhi jalan-jalan, sementara kantor-kantor pemerintah dibakar oleh Taliban. Harga pangan pun meroket.

"Semua orang ingin keluar dari kota ini. Sebagian warga masih bersembunyi di ruangan bawah tanah sementara pertempurang terjadi di jalanan," ujar Fayeza Fayez, seorang wartawan yang mengungi ke Kabul.

Jaringan komunikasi di Ghazni terputus, dan para pejabat pemerintah terlihat ragu mengeluarkan informasi sehingga sulit untuk memverifikasi jumlah korban yang besar ini.

PBB menyerukan seluruh pihak untuk menghormati hak-hak warga sipil yang terjebak di pertempuran itu.


Serangan ini tampaknya merupakan upaya paling anyar dari Taliban untuk menguasai pusat kota, dan terjadi ketika kelompok perlawanan ini ditekan untuk melakukan perundingan damai dengan pemerintah guna mengakhiri perang yang telah terjadi selama 17 tahun.
Ini juga merupakan operasi serangan taktis terbesar yang dilakukan oleh Taliban sejak gencatan senjata pada Juni yang belum pernah terjadi sebelumnya menghentikan pertempuran antara pasukan pemerintah Afghanistan dan Taliban untuk sementara guna memberi kesempatan pengiriman bantuan yang sangat diperlukan.

Ghazni terletak di jalan raya yang menghubungkan Kabul dan Kandahar, dan menjadi jalan utama kota Kabul ke wilayah selatan Afghanistan yang dikuasai Taliban.

Pasukan AS di Kabul membantah laporan bahwa jalan itu diblokade oleh Taliban dengan mengatakan pasukan Afghanistan masih menguasai wilayah itu dan sedang melakukan operasi dengan sasaran Taliban.




Credit  cnnindonesia.com