Sebelumnya latihan dihentikan untuk menghormati proses denuklirisasi.
CB,
WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis,
mengatakan pihaknya tidak berencana melanjutkan penghentian latihan
militer di Semenanjung Korea. Hal ini menunjukkan proses diplomasi Korea
Utara dan AS memiliki gangguan karena sebelumnya latihan dihentikan
untuk menghormati proses denuklirisasi.
"Kami
sebelumnya mengambil langkah untuk menunda beberapa latihan militer
besar karena diskusi yang baik terjadi usai pertemuan di Singapura.
Namun, saat ini kami tidak berencana menunda pelatihan militer lagi,"
kata Mattis, dikutip dari laman
The New York Times, Rabu (29/8).
Ia menambahkan, sebenarnya ada latihan militer yang akan
dilakukan di Semenanjung Korea. Namun, ia juga mengatakan seharusnya
Korea Utara tidak salah menginterpretasikan hal ini sebagai perusak
kepercayaan hasil negosiasi terkait denuklirisasi. "Jadi, pelatihan
militer ini dilanjutkan," kata Mattis menegaskan.
Pada
Juni lalu, Trump memutuskan untuk menunda latihan militer tahunan yang
telah lama direncanakan di Korea Selatan. Hal ini bahkan mengejutkan
sejumlah petinggi militer AS. Namun, kini AS memutuskan untuk tidak lagi
menunda latihan militer tersebut dan menunjukkan ada tensi antara AS,
Korsel, serta Korut.
Sebelumnya, media negara Korea
Utara mengkritisi AS atas aksi yang dinilai provokatif dan langkah
militer yang berbahaya di Laut Pasifik. Akhir pekan lalu, Trump juga
mengumumkan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo batal mengunjungi Pyongyang.