Selasa, 14 Agustus 2018

Pasukan Khusus AS Tewas usai Terkena Bom di Afghanistan


Pasukan Khusus AS Tewas usai Terkena Bom di Afghanistan
Seorang anggota Pasukan Khusus Amerika Serikat tewas hari Minggu atau lima hari setelah terkena bom di Afghanistan. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Seorang anggota Pasukan Khusus Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) tewas pada hari Minggu, lima hari setelah terkena ledakan bom rakitan di Afghanistan. Insiden itu terjadi saat tentara Amerika itu sedang patroli tempur.

Sersan Reymund Rarogal Transfiguracion, 36, asal Waikoloa, awalnya mengalami luka berat pada 7 Agustus 2018 setelah bom rakitan meledak di dekatnya di wilayah Provinsi Helmand, Afghanistan. Berselang beberapa hari, dia tewas akibat luka parah yang diderita.

Keluarga Transfiguracion pada hari Senin mengenang korban sebagai tentara yang setia pada negaranya.

"Dia adalah mentor bagi kita semua," kata saudara laki-laki Transfiguracion, Reynell. 

"Dia selalu memiliki poster Pasukan Khusus Baret Hijau di kamarnya. Itu adalah mimpinya. Dia melakukan apa yang harus dia lakukan dan mencapai mimpinya. Saya tidak bisa berkata-kata tentang betapa bangganya dan betapa saya menghargai usaha dan kesuksesannya," lanjut Reynell.

Dalam sebuah pernyataan, istri Transfiguracion, Edelyn, mengucapkan terima kasih kepada orang-orang Hawaii atas doa dan perhatian mereka.

"Reymund adalah orang hebat. Kami sangat bangga padanya," katanya, seperti dikutip Hawaii News Now, Selasa (14/8/2018).

Transfiguracion merupakan anak tertua kedua dari enam bersaudara. Selain istri, dia meninggalkan dua anaknya yang masih kecil.

Menurut Departemen Pertahanan AS, dia ditugaskan ke Batalion ke-3, Grup Pasukan Khusus Pertama di Pangkalan Bersama Lewis-McChord di Washington.




Credit  sindonews.com