Rudal Iran. (Reuters/Mahmood Hosseini)
Menurut Lieberman, industri militer Israel (Israel Military Industries/IMI) bakal merampungkan teknologi rudal tersebut dalam beberapa tahun mendatang.
Sistem rudal tersebut, menurut Lieberman, terintegrasi secara canggih sehingga dapat menghantam target dengan tepat meski diluncurkan dari jarak jauh.
"Kami sedang mengembangkan sistem rudal presisi yang memungkinkan Pasukan Pertahanan Israel menjangkau setiap titik di kawasan ini dalam beberapa tahun ke depan," kata Lieberman seperti dikutip AFP.
"Proyek untuk membuat roket presisi dan sistem rudal sedang berlangsung," kata Lieberman melalui pernyataan, Selasa (28/8).
"Sebagian dari sistem itu sedang dalam produksi, sementara bagian lainnya berada di tahap finalisasi penelitian dan pengembangan."
Menurut Lieberman proyek tersebut menghabiskan bujet pertahanan sebanyak "ratusan juta shekel (mata uang Israel)".
Ketua IMI Yitzhak Aharonovitch mengatakan sistem persenjataan baru ini "mencerminkan kecanggihan teknologi dengan fokus kemampuan menembak secara akurat untuk menyerang berbagai target di darat."
Selama ini, Israel telah dianggap sebagai salah satu negara dengan kemampuan militer paling canggih di Timur Tengah.
Israel diyakini satu-satunya negara yang memiliki senjata nuklir di kawasan.
Ahli militer mengatakan militer Israel memiliki beberapa rudal balistik Jericho yang dapat membawa hulu ledak nuklir.
Pada 2004 lalu, IMI menyatakan telah mengembangkan rudal Delilah yang memiliki jarak jelajah hingga 250 kilometer. Delilah juga dilengkapi dengan sistem roket anti-rudal.
Peningkatan kemampuan militer Israel terjadi di tengah berbagai tantangan di kawasan. Salah satu musuh yang paling dianggap berbahaya oleh Israel adalah Iran.
Musuh bebuyutan Israel lainnya adalah Hamas, salah satu faksi terbesar Palestina.Tentara Israel kerap melibas warga Palestina di Jalur Gaza dengan dalih bahwa Hamas telah menembakkan roket ke wilayahnya.
Israel juga masih harus menghadapi Hizbullah di Libanon dan perseteruannya dengan Suriah mengenai klaim wilayah Dataran Tinggi Golan.
Credit cnnindonesia.com