Kamis, 30 Agustus 2018

Rusia-Cina-Mongolia Latihan Perang Terbesar di Dunia, untuk Apa?


Kantor berita Rusia, TASS (edisi 27 Maret 2017) menulis bahwa Pasukan Rudal Strategis melakukan latihan di markas besar di Vladimir, Rusia Tengah. Sebanyak 3.000 pasukan dan 200 perangkat keras militer terlibat dalam latihan ini. Vladimir Smirnov/TASS
Kantor berita Rusia, TASS (edisi 27 Maret 2017) menulis bahwa Pasukan Rudal Strategis melakukan latihan di markas besar di Vladimir, Rusia Tengah. Sebanyak 3.000 pasukan dan 200 perangkat keras militer terlibat dalam latihan ini. Vladimir Smirnov/TASS

CB, Jakarta - Rusia, Cina dan Mongolia segera menggelar latihan perang bersama yang diklaim terbesar di dunia sejak Perang Dingin. Latihan perang dengan nama sandi Vostok-2018 atau East 18 akan berlangsung pada 11-15 September 2018.
Menurut laporan South China Morning Post, Rabu, 29 Agustus 2018, latihan perang yang digagas Rusia ini akan mengerahkan 300 ribu tentara dan 1.000 pesawat tempur.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan, latihan perang ini mirip dengan latihan perang yang diadakan di masa Soviet berkuasa pada September 1981 yang diberi nama Zapad-81 atau West 81.

"Ini akan mengulangi Zapad-81, namun dalam beberapa hal lebih besar," kata Shoigu kepada beberapa kantor berita Rusia.
Latihan perang Rusia bersama Cina dan Mongolia hadir tak lama setelah Rusia dikenai sanksi oleh Amerika Serikat dan tuduhan Rusia terlibat dalam penyerangan racun saraf Novichok, dan hubungan dengan negara-negara Barat yang berada di titik terendah sejak Perang Dingin.

Menurut juru bicara NATO, Dylan White, latihan perang Vostok-2018 akan diadakan di sebelah timur Pegunungan Ural. Moskow, ujarnya, tidak berkewajiban untuk memberitahu negara-negara Barat atau mengundang para pengamat dari Organisasi Kerja Sama Keamanan di Eropa, meskipun undangan telah disebarkan ke atase militer.

Kapal perang Rusia meluncurkan persenjataan anti-rudal dalam latihan sebelum parade Navy Day di pelabuhan timur jauh Vladivostok, Rusia, 30 Juli 2016. REUTERS/Yuri Maltsev
"Latihan perang ini menunjukkan Rusia semakin menonjolkan diri, secara signifikan meningkatkan bujet pertahanannya dan kehadiran militernya," kata White.

Adapun juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, pendanaan untuk latihan perang ini telah disahkan, dibutuhkan, dan satu-satunya opsi sekalipun Rusia menghadapi masalah ekonomi.

Rusia di bawah kepemimpinan Vladimir Putin telah melakukan pembaruan peralatan militernya secara masif dan memodernisasi pasukannya seperti yang telah ditunjukkan dalam perang Suriah untuk mendukung presiden Bashar al-Assad.
Shoigu mendetailkan tentang latihan perang yang disebut belum pernah terjadi sebelumnya, baik dalam hal skala area yang akan dicakup maupun jumlah pasukan militer yang dikerahkan.
"Lebih dari 1.000 pesawat, hampir 300 ribu pasukan dan jarak tempat yang hampir mencakup distrik di Timur hingga Pusat, akan ikut serta," kata Shoigu.

Shoigu kemudian mengajak media membayangkan seberapa besar peralatan perang akan dilibatkan.
"Bayangkan 36 ribu jenis perlengkapan militer bergerak bersama-sama dalam waktu yang sama, tank, kendaraan pengangkut personil bersenjata, kendaraan tempur infantri. Dan semua ini, tentunya, dalam kondisi kemungkinan sangat mirip dengan berperang," ujar Shoigu.

Ilustrasi latihan militer Rusia. AP Photo
Pasukan Rusia pada pekan lalu telah melakukan pemeriksaan untuk kesiapan bertempur. Rusia juga telah mengirimkan sekitar 30 pesawat tempurnya ke timur Siberia untuk bersiap," ujar Kementerian Pertahanan.
Pasukan Cina juga sudah tiba di Rusia dengan mengendarai kereta. Mereka dilengkapi dengan peralatan perang di wilayah timur Danau Baikal.
Latihan perang ini, selain untuk menguji keterampilan militer juga untuk menunjukkan kepada musuh bagaimana Rusia bertindak dalam situasi konflik yang nyata.


Credit  tempo.co