JAKARTA
- Pemerintah Senegal mengajak Indonesia untuk terlibat dan juga menjadi
mitra dalam penyelenggaraan Konferensi Islam Internasional yang akan
berlangsung di Senengal pada September mendatang. Ajakan itu disampaikan
Menteri Perencanaan Nasional Senegal, Syeikh Kante saat bertemu Menteri
Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi di Jakarta.
Menurut keterangan pers Kementerian Luar Negeri Indonesia, yang diterima Sindonews pada Senin (27/8), Retno dalam pertemuan itu menyambut baik undangan Kante dan menyatakan siap berbagi pengalaman dalam konferensi tersebut.
“Indonesia menyambut baik dan siap untuk berbagi pengalaman dalam Konferensi Islam Internasional dan Kebijakan Ekonomi Islam Pertama di Senegal,” kata Retno.
Konferensi Islam Internasional dan Kebijakan Ekonomi Islam akan diselenggarakan pada tanggal 13 September 2018 di Senegal yang direncanakan diikuti oleh 2.000 ulama dari Senegal dan negara-negara tetangga. Tujuan konferensi tersebut adalah untuk mempromosikan nilai-nilai Islam moderat.
Menurut keterangan pers Kementerian Luar Negeri Indonesia, yang diterima Sindonews pada Senin (27/8), Retno dalam pertemuan itu menyambut baik undangan Kante dan menyatakan siap berbagi pengalaman dalam konferensi tersebut.
“Indonesia menyambut baik dan siap untuk berbagi pengalaman dalam Konferensi Islam Internasional dan Kebijakan Ekonomi Islam Pertama di Senegal,” kata Retno.
Konferensi Islam Internasional dan Kebijakan Ekonomi Islam akan diselenggarakan pada tanggal 13 September 2018 di Senegal yang direncanakan diikuti oleh 2.000 ulama dari Senegal dan negara-negara tetangga. Tujuan konferensi tersebut adalah untuk mempromosikan nilai-nilai Islam moderat.
Indonesia,
papar Kemlu RI, diundang karena kapasitasnya sebagai negara berpenduduk
muslim terbesar dan memiliki nilai-nilai Islam moderat yang melindungi
hak-hak wanita, penuh toleransi dan kerja sama dalam mendukung
pembangunan negara.
Dalam pertemuan itu, kedua Menteri juga membahas perkembangan kerjasama ekonomi kedua negara. Retno menyambut baik tawaran Kante agar Indonesia dapat berperan aktif dalam proyek-proyek di Senegal, khususnya pada bidang pertanian, infrastruktur, perumahan yang didasarkan pada kemitraan yang seimbang.
Hubungan kerja sama ekonomi kedua negara menunjukkan tren positif dalam lima tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan 11,38% per tahun. Nilai perdagangan Indonesia – Senegal berhasil mencapai nilai US$ 98,54 juta pada tahun 2017. Saat ini, Senegal adalah mitra kerja untuk industri produk dan jasa strategis Indonesia antara lain pesawat karya PT. Dirgantara Indonesia dan Kapal Laut buatan PT. PAL Indonesia.
Kedua Menteri juga menyambut baik rencana Senegal untuk membuka kembali Kedutaan Besar Senegal di Jakarta yang akan semakin meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.
Dalam pertemuan itu, kedua Menteri juga membahas perkembangan kerjasama ekonomi kedua negara. Retno menyambut baik tawaran Kante agar Indonesia dapat berperan aktif dalam proyek-proyek di Senegal, khususnya pada bidang pertanian, infrastruktur, perumahan yang didasarkan pada kemitraan yang seimbang.
Hubungan kerja sama ekonomi kedua negara menunjukkan tren positif dalam lima tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan 11,38% per tahun. Nilai perdagangan Indonesia – Senegal berhasil mencapai nilai US$ 98,54 juta pada tahun 2017. Saat ini, Senegal adalah mitra kerja untuk industri produk dan jasa strategis Indonesia antara lain pesawat karya PT. Dirgantara Indonesia dan Kapal Laut buatan PT. PAL Indonesia.
Kedua Menteri juga menyambut baik rencana Senegal untuk membuka kembali Kedutaan Besar Senegal di Jakarta yang akan semakin meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.
Credit sindonews.com