Ketegangan hubungan dengan Prancis dapat berdampak luas bagi Iran.
CB,
PARIS -- Prancis meminta diplomat dan pejabat kementerian luar
negerinya menunda, untuk waktu tidak terbatas, semua perjalanan tak
terlalu penting ke Iran. Dalam memo internal yang dilihat
Reuters,
Selasa (28/8), pembatasan itu diberlakukan dengan mengutip
persekongkolan pengeboman yang digagalkan dan kerasnya sikap Iran kepada
Prancis.
Ketegangan hubungan dengan Prancis dapat berdampak luas bagi Iran.
Prancis adalah salah satu kekuatan, yang berusaha menyelamatkan
perjanjian nuklir pada 2015 antara Iran dan kekuatan dunia. Presiden
Amerika Serikat Donald Trump menarik diri dari perjanjian itu pada Mei.
Ekonomi
Iran terkena dampak setelah AS memberlakukan kembali sanksi, yang telah
dicabut berdasarkan atas perjanjian itu. Negara Eropa, termasuk
Prancis, berjanji berusaha memperlunak pukulan ekonomi, tetapi sejauh
ini tidak dapat membujuk perusahaan mereka, yang mengikuti Washington
dan tetap berada di Iran.
Perusahaan
minyak dan gas Total dan pembuat mobilnya PSA dan Renault telah
memimpin eksodus perusahaan-perusahaan Eropa dari Iran, takut akan
dampak dari sanksi Washington yang juga berlaku bagi mereka. Memo
tersebut menyebut satu persekongkolan yang digagalkan untuk mengebom
sebuah pawai yang diadakan oleh kelompok oposisi Iran yang berada di
pengasingan dekat Paris. Pertemuan itu dihadiri oleh pengacara Trump,
Rudy Giuliani, sebagai isyarat sikap lebih agresif Teheran terhadap
Prancis.
"Sikap
penguasa Iran memperlihatkan pengerasan posisi mereka terhadap negeri
kami, dan juga beberapa sekutu kami. Karena risiko keamanan, semua
pejabat departemen, apakah dari pusat atau pos-pos (di luar negeri),
diminta menunda hingga pemberitahuan lebih lanjut, kecuali tugas
mendesak, melakukan perjalanan di Iran," kata Sekretaris Jenderal
Kementerian Luar Negeri Maurice Gourdault-Montagne, dalam nota
tertanggal 20 Agustus.
Instruksi tersebut juga ditembuskan
ke pejabat-pejabat di departemen-departemen pemerintah di luar
kementerian luar negeri untuk diteruskan ke staf yang bermaksud pergi ke
Iran. Kementerian Luar Negeri Prancis menolak berkomentar mengenai memo
tersebut atau mengatakan apakah staf kedutaan telah diminta memulangkan
keluarga mereka. Pejabat Iran di kedutaan di Paris tidak menanggapi
permintaan berkomentar.