Senin, 06 Agustus 2018

Korps Angkatan Luar Angkasa Amerika Serikat, Seperti Apa?



Pesawat Luar Angkasa Angkatan Udara Amerika Serikat [www.rferl.org]
Pesawat Luar Angkasa Angkatan Udara Amerika Serikat [www.rferl.org]

CB, Jakarta - Pemerintahan Donald Trump ingin menciptakan Angkatan Luar Angkasa atau Space Force, serupa dengan Korps Marinir atau korps komando lain.
Dilansir dari US Naval Institute News, 5 Agustus 2018, Brian Weeden, direktur Secure World Foundation, mengatakan Angkatan Luar Angkasa akan masuk di Departemen Angkatan Udara dengan kedinasan dan kewenangan sendiri. Tetapi menciptakan Korps Luar Angkasa yang beroperasi seperti Korps Marinir bukan satu-satunya kemungkinan.

Pilihan lain bisa dengan menetapkannya sebagai sesuatu yang mirip dengan Penjaga Pantai dengan tanggung jawab militer pada saat darurat nasional dan tugas sipil di lain waktu.Kemungkinan lain adalah membentuk unit luar angkasa seperti Komando Operasi Khusus saat ini. Dalam hal ini, Angkatan Luar Angkasa akan menjadi korps terpisah yang akan memanfaatkan kesatuan untuk personel dan beberapa peralatan tetapi memiliki anggaran akuisisi sendiri dengan tugas khusus di bawah perintah Departemen Pertahanan.
Kemungkinan kelima adalah menciptakan organisasi unik yang memadukan unsur-unsur dari sejumlah badan federal yang ada, yang berurusan dengan luar angkasa, untuk memasukkan baik peningkatan penggunaannya secara komersial dan peran militer dalam menangani keamanan nasional dalam domain peperangan yang potensial.

NASA Luncurkan Tenda Luar Angkasa
Personel dalam Angkatan Luar Angkasa tidak akan menjadi garda depan, ungkap pengamat. Ini akan berfungsi seperti kesatuan yang ada dan diharapkan untuk mengatur, melatih, dan melengkapi kekuatan untuk misi komandan kombatan regional.
Weeden dan panelis lainnya, termasuk mantan Sekretaris Angkatan Udara, Deborah Lee James, mengatakan landasan di Kongres telah ditetapkan untuk direvisi, setelah Wakil Menteri Pertahanan Patrick Shanahan ditugaskan untuk menyampaikan laporan sementara ke Kongres AS pada Agustus mengenai reformasi ruang angkasa dan produknya pada Desember mendatang.
Jika cabang militer baru, Angkatan Luar Angkasa dibentuk, kemungkinan aka didominasi oleh Angkatan Udara. Tetapi Angkatan Darat juga akan memiliki peran berdasarkan fungsi mereka pada satelit militer di masa damai atau dalam perang.
Lebih dari 70 persen persenjataan dan peralatan utama Angkatan Darat membutuhkan satelit yang beroperasi. Sekitar 2.220 tentara yang aktif bertugas, pasukan cadangan dan warga sipil, siap membentuk "pasukan luar angkasa" di bawah Komando Angkatan Darat AS dan Komando Pasukan Rudal/Komando Pasukan Strategis Angkatan Darat yang bermarkas di Redstone Arsenal, Alabama.
"Kami adalah pengguna luar angkasa terbesar," kata Brigjen. Tim Lawson, Wakil Komandan untuk operasi Luar Angkasa Angkatan Darat dan Komando Rudal Pertahanan, seperti dilansir dari Spacenews.

Angkatan Darat belum secara terbuka menentukan apakah setiap unitnya harus menjadi bagian dari Angkatan Luar Angkasa. Lawson mengatakan hanya dua minggu sejak Presiden Trump memerintahkan Pentagon untuk menciptakan Angkatan Luar Angkasa sehingga terlalu dini untuk memberi tahu."Kami akan melihat di mana kami membutuhkannya," katanya.
"Apakah kita ingin menjadi bagian dari Space Force? Itu belum ditentukan. Saya pikir masih banyak yang akan datang, dan Angkatan Darat adalah bagian dari proses perencanaan ini," kata Lawson.





Credit  tempo.co