Kamis, 09 Agustus 2018

Israel Dihujani 70 Roket dari Gaza, 15 Orang Luka


Israel Dihujani 70 Roket dari Gaza, 15 Orang Luka
Cuplikan rekaman video kepanikan warga di Israel selatan akibat serangan puluhan roket dari Gaza. Foto/IDF

GAZA - Militer Tel Aviv menyatakan, total sekitar 70 roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel selatan selama sekitar lima jam pada Rabu petang. Sebanyak 15 orang terluka akibat serangan tersebut dan telah dibawa ke rumah sakit.

Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dari sekitar 70 roket yang ditembakkan dari Gaza, 11 di antaranya dihalau oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome. IDF tak menjelaskan nasib puluhan roket lainnya.

Kota paling terdampak oleh serangan puluhan roket dari Gaza ini Kota Sderot. Rekaman video yang dirilis IDF menunjukkan dua rumah dan sebuah mobil rusak. Orang-orang di kota itu juga terdengar beteriak panik.

Jet-jet tempur Angkatan Udara Israel (IAF) membalas dengan menyerang 12 target di Gaza, termasuk sebuah pabrik yang digunakan untuk membuat komponen dalam pembangunan terowongan. Target lain adalah sejumlah situs militer, termasuk senjata dan roket dan gudang logistik.

Sirine siaga terus terdengar di Israel selatan hingga larut malam tadi.

Kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza telah mengeluarkan pernyataan terkait gempuran puluhan roket tersebut."Kami memenuhi janji kami. Resistensi menerima tanggung jawab, bahkan lapangan bermain," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Jerusalem Post, Kamis (9/8/2018).

Menteri Pertahanan Avigdor Liberman mengadakan evaluasi keamanan dengan pejabat senior militer di markas IDF di Tel Aviv setelah serangan roket awal.

Menurut Barzilai Medical Center, enam orang dirawat karena cedera tubuh. Sedangkan sembilan orang dirawat karena luka ringan dan shock.

"Teroris menembak kendaraan sipil yang digunakan dalam upaya untuk membangun penghalang di sekitar pagar keamanan di Jalur Gaza utara. Satu kendaraan dihantam," kata IDF dalam sebuah pernyataan.

Utusan PBB untuk Timur Tengah, Nikolay Mladenov, mengeluarkan pernyataan Rabu malam tentang eskalasi antara Israel dan Gaza. "Saya sangat khawatir dengan eskalasi baru-baru ini terutama oleh beberapa roket saat ini yang ditembakkan ke arah komunitas di Israel selatan," katanya.

"Selama berbulan-bulan saya telah memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan, keamanan dan politik di Gaza berisiko menimbulkan konflik yang menghancurkan yang tidak diinginkan siapa pun. PBB telah terlibat dengan Mesir dan semua pihak terkait dalam upaya yang belum pernah ada sebelumnya untuk menghindari perkembangan seperti itu," ujar Mladenov.

"Upaya kolektif kami telah mencegah situasi meledak sampai sekarang. Jika eskalasi saat ini tidak segera terbendung, situasi dapat dengan cepat memburuk dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi semua orang," imbuh Mladenov memperingatkan.

Wali Kota Sderot Alon Davidi mengatakan bahwa layanan penyelamatan telah dikirim ke rumah-rumah warga untuk memeriksa apakah ada lebih banyak korban atau tidak terkait tembakan puluhan roket dari Gaza. 

"Saya merekomendasikan bahwa setiap orang tetap berada di dekat ruang yang dilindungi," kata Davidi. "Kami selalu berhubungan dengan tentara dan pasukan keamanan."

Para anggota parlemen oposisi mengecam pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena gagal mencapai gencatan senjata abadi dalam pembicaraan dengan Hamas yang dimediasi Mesir.

"Netanyahu dan Lieberman! Anda telah gagal!," kecam pemimpin Partai Buruh, Avi Gabbay, di Twitter. "Apakah ini cara untuk mengadakan negosiasi? Hati kami bersama warga di wilayah perbatasan Gaza dan kami mendukung IDF."




Credit  sindonews.com