MOSKOW
- Kremlin menuturkan, Presiden Rusia Vladimir Putin akan melakukan
pembicaraan telepon dengan pemimpin Arab Saudi Raja Salman bin Abdul
Aziz al-Saud. Menurut Kremlin, Putin akan menyampaikan hasil
pembicaraannya dengan Assad kepada Raja Salman.
"Hari ini akan ada pembicaraan telepon Putin dengan raja Arab Saudi, dan orang pasti bisa berharap bahwa Putin akan menginformasikan rekannya dari Saudi mengenai pertemuan dengan Assad," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dilansir Reuters pada Selasa (21/11).
Kemarin, Putin telah melakukan pertemuan dengan Assad di kota Sochi, Rusia. Dalam pertemuan itu, Putin mengatakan bahwa perang melawan terorisme di Suriah sudah hampir tamat atau berakhir.
Kedua pemimpin tersebut membahas penyelesaian politik di Suriah. Putin berharap PBB akan berperan aktif dalam proses dan tahap akhir penyelesaian konflik tersebut. Putin melanjutkan, perundingan yang diadakan berulang kali di Ibu Kota Kazakhstan, Astana, memberikan kontribusi besar terhadap penyelesaian konflik Suriah.
Sementara itu, pada gilirannya Assad melemparkan pujian kepada pasukan Rusia yang beroperasi di Suriah. Assad menuturkan, dukungan udara yang diberikan oleh Angkatan Udara Rusia telah menjadi kunci untuk membantu menyelesaikan konflik di Suriah.
Assad menyebut, pasukan Rusia telah membantu menciptakan suasana kondusif untuk dilakukannya pembicaraan damai antara semua pihak yang berseteru di Suriah. "Saya sangat senang bertemu dengan Anda, dua tahun dan beberapa minggu setelah Rusia meluncurkan operasi yang sangat sukses. Harus diakui bahwa operasi ini memungkinkan kita untuk memajukan penyelesaian politik di Suriah," ucap Assad.
Assad lalu mengatakan, Damaskus siap untuk mengadakan dialog dengan semua orang yang tertarik dalam penyelesaian konflik melalui jalur politik di Suriah. Assad juga menyatakan bahwa dia bergantung pada dukungan Rusia untuk memastikan bahwa pihak luar tidak ikut campur dalam proses politik di Suriah.
"Hari ini akan ada pembicaraan telepon Putin dengan raja Arab Saudi, dan orang pasti bisa berharap bahwa Putin akan menginformasikan rekannya dari Saudi mengenai pertemuan dengan Assad," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dilansir Reuters pada Selasa (21/11).
Kemarin, Putin telah melakukan pertemuan dengan Assad di kota Sochi, Rusia. Dalam pertemuan itu, Putin mengatakan bahwa perang melawan terorisme di Suriah sudah hampir tamat atau berakhir.
Kedua pemimpin tersebut membahas penyelesaian politik di Suriah. Putin berharap PBB akan berperan aktif dalam proses dan tahap akhir penyelesaian konflik tersebut. Putin melanjutkan, perundingan yang diadakan berulang kali di Ibu Kota Kazakhstan, Astana, memberikan kontribusi besar terhadap penyelesaian konflik Suriah.
Sementara itu, pada gilirannya Assad melemparkan pujian kepada pasukan Rusia yang beroperasi di Suriah. Assad menuturkan, dukungan udara yang diberikan oleh Angkatan Udara Rusia telah menjadi kunci untuk membantu menyelesaikan konflik di Suriah.
Assad menyebut, pasukan Rusia telah membantu menciptakan suasana kondusif untuk dilakukannya pembicaraan damai antara semua pihak yang berseteru di Suriah. "Saya sangat senang bertemu dengan Anda, dua tahun dan beberapa minggu setelah Rusia meluncurkan operasi yang sangat sukses. Harus diakui bahwa operasi ini memungkinkan kita untuk memajukan penyelesaian politik di Suriah," ucap Assad.
Assad lalu mengatakan, Damaskus siap untuk mengadakan dialog dengan semua orang yang tertarik dalam penyelesaian konflik melalui jalur politik di Suriah. Assad juga menyatakan bahwa dia bergantung pada dukungan Rusia untuk memastikan bahwa pihak luar tidak ikut campur dalam proses politik di Suriah.
Credit sindonews.com
Di Hadapan Putin, Assad Puji Peran Rusia di Suriah
MOSKOW
- Presiden Suriah Bashar al-Assad melemparkan pujian kepada pasukan
Rusia yang beroperasi di Suriah. Pujian itu disampaikan saat Assad
melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.
Dalam pertemuan itu Assad menuturkan, dukungan udara yang diberikan oleh Angkatan Udara Rusia telah menjadi kunci untuk membantu menyelesaikan konflik di Suriah. Assad menyebut, pasukan Rusia telah membantu menciptakan suasana kondusif untuk dilakukan pembicaraan damai antara semua pihak yang berseteru di Suriah.
"Saya sangat senang bertemu dengan Anda, dua tahun dan beberapa minggu setelah Rusia meluncurkan operasi yang sangat sukses. Harus diakui bahwa operasi ini memungkinkan kita untuk memajukan penyelesaian politik di Suriah," ucap Assad, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (21/11).
Assad lalu mengatakan Damaskus siap untuk mengadakan dialog dengan semua orang yang tertarik dalam penyelesaian konflik melalui jalur politik di Suriah. Assad juga menyatakan bahwa dia bergantung pada dukungan Rusia untuk memastikan bahwa pihak luar tidak ikut campur dalam proses politik di Suriah.
"Selama periode ini, sukses besar telah tercapai, baik di medan perang, maupun dalam hal politik. Banyak daerah di Suriah telah dibebaskan dari teroris, dan warga Suriah yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, bisa kembali," imbuhnya.
Sementara itu, Putin mengatakan bahwa perang melawan terorisme di Suriah sudah hampir tamat atau berakhir. Putin kemudian berharap PBB akan berperan aktif dalam proses dan tahap akhir penyelesaian konflik tersebut.
Dalam pertemuan itu Assad menuturkan, dukungan udara yang diberikan oleh Angkatan Udara Rusia telah menjadi kunci untuk membantu menyelesaikan konflik di Suriah. Assad menyebut, pasukan Rusia telah membantu menciptakan suasana kondusif untuk dilakukan pembicaraan damai antara semua pihak yang berseteru di Suriah.
"Saya sangat senang bertemu dengan Anda, dua tahun dan beberapa minggu setelah Rusia meluncurkan operasi yang sangat sukses. Harus diakui bahwa operasi ini memungkinkan kita untuk memajukan penyelesaian politik di Suriah," ucap Assad, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (21/11).
Assad lalu mengatakan Damaskus siap untuk mengadakan dialog dengan semua orang yang tertarik dalam penyelesaian konflik melalui jalur politik di Suriah. Assad juga menyatakan bahwa dia bergantung pada dukungan Rusia untuk memastikan bahwa pihak luar tidak ikut campur dalam proses politik di Suriah.
"Selama periode ini, sukses besar telah tercapai, baik di medan perang, maupun dalam hal politik. Banyak daerah di Suriah telah dibebaskan dari teroris, dan warga Suriah yang terpaksa meninggalkan rumah mereka, bisa kembali," imbuhnya.
Sementara itu, Putin mengatakan bahwa perang melawan terorisme di Suriah sudah hampir tamat atau berakhir. Putin kemudian berharap PBB akan berperan aktif dalam proses dan tahap akhir penyelesaian konflik tersebut.
Credit sindonews.com
Putin Bilang ke Assad: Perang Lawan Terorisme di Suriah Hampir Tamat
SOCHI
- Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan dengan sekutunya,
Presiden Suriah Bashar al-Assad di Sochi. Dalam pertemuan itu, Putin
mengatakan bahwa perang melawan terorisme di Suriah sudah hampir tamat
atau berakhir.
Pertemuan digelar pada Senin (20/11/2017). Kedua pemimpin tersebut membahas penyelesaian politik di Suriah. Putin berharap PBB akan berperan aktif dalam proses dan tahap akhir penyelesaian konflik tersebut.
Vladimir Putin melanjutkan, perundingan yang diadakan berulang kali di Ibu Kota Kazakhstan, Astana, memberikan kontribusi besar terhadap penyelesaian konflik Suriah.
”Karena perundingan di Astana, kami berhasil menciptakan zona de-eskalasi, dan ini, pada gilirannya, memungkinkan kami memulai dialog nyata dengan oposisi untuk pertama kalinya,” katanya.
Masalah terorisme, ujar Putin, adalah masalah global. ”Kemenangan penuh atas terorisme masih sangat jauh. Tapi menyangkut perjuangan bersama melawan teroris di Suriah, operasi militer ini benar-benar akan segera berakhir,” paparnya, seperti dikutip Russia Today, Selasa (21/11/2017).
Sementara itu, Presiden Assad mengatakan bahwa Damaskus tertarik pada kemajuan solusi politik terhadap krisis yang melanda negaranya selama bertahun-tahun. Dia tetap berharap pada bantuan Rusia untuk memastikan orang-orang Suriah sendiri yang memimpin proses tersebut.
Menurutnya, bantuan dari luar dipersilakan, tapi konteksnya tidak campur tangan. ”Kami menyambut mereka yang benar-benar tertarik pada penyelesaian politik (di Suriah), kami siap berdialog dengan mereka,” kata Assad.
Pemimpin Damaskus ini menambahkan, sejak dimulainya operasi Moskow di Suriah pada tahun 2015, banyak wilayah di negaranya telah dibebaskan dari teroris.
Pertemuan digelar pada Senin (20/11/2017). Kedua pemimpin tersebut membahas penyelesaian politik di Suriah. Putin berharap PBB akan berperan aktif dalam proses dan tahap akhir penyelesaian konflik tersebut.
Vladimir Putin melanjutkan, perundingan yang diadakan berulang kali di Ibu Kota Kazakhstan, Astana, memberikan kontribusi besar terhadap penyelesaian konflik Suriah.
”Karena perundingan di Astana, kami berhasil menciptakan zona de-eskalasi, dan ini, pada gilirannya, memungkinkan kami memulai dialog nyata dengan oposisi untuk pertama kalinya,” katanya.
Masalah terorisme, ujar Putin, adalah masalah global. ”Kemenangan penuh atas terorisme masih sangat jauh. Tapi menyangkut perjuangan bersama melawan teroris di Suriah, operasi militer ini benar-benar akan segera berakhir,” paparnya, seperti dikutip Russia Today, Selasa (21/11/2017).
Sementara itu, Presiden Assad mengatakan bahwa Damaskus tertarik pada kemajuan solusi politik terhadap krisis yang melanda negaranya selama bertahun-tahun. Dia tetap berharap pada bantuan Rusia untuk memastikan orang-orang Suriah sendiri yang memimpin proses tersebut.
Menurutnya, bantuan dari luar dipersilakan, tapi konteksnya tidak campur tangan. ”Kami menyambut mereka yang benar-benar tertarik pada penyelesaian politik (di Suriah), kami siap berdialog dengan mereka,” kata Assad.
Pemimpin Damaskus ini menambahkan, sejak dimulainya operasi Moskow di Suriah pada tahun 2015, banyak wilayah di negaranya telah dibebaskan dari teroris.
Credit sindonews.com