Jumat, 17 November 2017

Kudeta Zimbabwe, Eks Kepala Intelijen Ini Akan Gantikan Mugabe


Kudeta Zimbabwe, Eks Kepala Intelijen Ini Akan Gantikan Mugabe
Emmerson Mnangagwa. AFP Photo

CB, Jakarta -Kudeta tidak berdarah di Zimbabwe memunculkan nama  Emmerson Mnangagwa sebagai calon pengganti Robert Mugabe yang telah berkuasa sebagai presiden sejak negara itu merdeka tahun 1980 hingga saat ini. Mnangagwa tak lain adalah wakil presiden Zimbabwe dan eks kepala intelijen pusat.
Pekan lalu Mugabe memecatnya setelah mencium bau kudeta yang diotakinya. Dan penciuman pria berusia 93 tahun ini terbukti, dua hari lalu militer melakukan kudeta tak berdarah dan menahan Mugabe beserta istri dan beberapa pejabat pemerintahan.

Siapa Mnangagwa yang kini berusia 75 tahun dan alumni satu perguruan tinggi di London, Inggris?

Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe bersama dengan istrinya Grace, saat bersiap-siap memberikan pidato dalam acara ulang tahunnya ke-92 di Masvingo, 27 Februari 2016. AP/Tsvangirayi Mukwazhi
Mengutip CNN, Mnangagwa dijuluki Buaya atau Ngwena, bahasa setempat. Sebelum jadi wakil presiden, ia menempati sejumlah posisi seperti menteri pertahanan, menteri dalam negeri, menteri keuangan, dan menteri kehakiman .
Tahun 1980, ia menjabat sebagai kepala Badan Intelijen Pusat atau polisi rahasia. Namanya dikaitkan sebagai otak dari pembunuhan massal etnis Ndebele di Matabeleland, pusat kekuataan oposisi Mugabe tahun 1983. Sebanyak 84 orang tewas ditembak dan dikuburkan di hadapan sanak keluarga korban. Mnangagwa berkukuh membantah keterlibatannya dalam pembantaian warga sipil ini.

Di masa merebut kemerdekaan Zimbabwe, Mnangagwa sebagai pemimpin gerilya tahun 1970-an, dan pernah dipenjara beberapa kali gara-gara aktivitas politiknya.
Mengutip Daily Mail, Mnangagwa berkenalan dan menjadi teman dekat Mugabe saat keduanya dipenjara di Salibsury atau Harare, ibukota Zimbabwe sekarang. Keduanya dipenjara sebagai tahanan politik untuk kemerdekaan Zimbabwe.
Seorang anggota parlemen Inggris, House of Commons, dari partai Buruh, Kate Hoey memperkirakan Mnangagwa akan menginspirasi teror lebih besar daripada Mugabe, mengutip Express.co.uk.  Ia pun diperkirakan akan memerintah Zimbabwe layaknya diktator yang bahkan lebih kejam dari Mugabe.

Analis Zimbabwe dari Economist Intelligence Unit, Jane Morley mengatakan, Mnangagwa yang menjabat sebagai wakil presiden sejak tahun 2014 sampai sekarang  menjadi orang yang difavoritkan militer untuk memimpin Zimbabwe. Namun, sekalipun militer nanti kembali ke barak, dan pemilu menghasilkan Mnangagwa jadi presiden, militer tetap memainkan peran kunci dalam menentukan arah negara.
Namun profesor David Moore yang berbicara dari Zimbabwe mengatakan, dirinya tidak percaya Mubage akan digulingkan. "Ini kudeta di dalam partai, presiden tidak akan digulingkan.





Credit  TEMPO.CO