Selasa, 08 Agustus 2017

Korut Juga Ancam Serang Negara yang Kerja Sama dengan AS


Korut Juga Ancam Serang Negara yang Kerja Sama dengan AS 
  Menlu Korut, Ri Yong-ho, menyalahkan Presiden AS, Donald Trump, dengan kebijakan Amerika yang Utama dan upaya Washington untuk menginternasionalisasi isu nuklir. (AFP Photo/Juan Barreto)


Jakarta, CB -- Tak hanya Amerika Serikat, Korea Utara juga mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk menyerang negara yang bekerja sama militer dengan Washington untuk melawan Pyongyang.

"Kami tidak ingin menggunakan senjata nuklir atau mengancam dengan senjata nuklir ke negara selain AS, kecuali mereka bergabung dengan aksi militer AS melawan Korut," ujar Menteri Luar Negeri Korut, Ri Yong-ho, di tengah pertemuan ASEAN di Manila, Senin (7/8).

Ri kemudian menyalahkan Presiden AS, Donald Trump, dengan kebijakan "Amerika yang Utama" dan upaya Washington untuk "menginternasionalisasi" isu nuklir dengan mengatakan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa Korut merupakan ancaman terhadap stabilitas dunia.

Hingga akhirnya, Dewan Keamanan PBB sepakat untuk menjatuhkan sanksi tambahan atas Korut karena program rudal dan nuklirnya. Melalui resolusi yang disusun oleh AS itu, PBB akan memangkas nilai ekspor Korut hingga US$1 miliar atau setara Rp13,3 triliun.

Menurut Ri, AS begitu ingin menghentikan program nuklir Korut hingga mengirimkan menlu mereka, Rex Tillerson, hanya demi menekan negara-negara ASEAN untuk mengeluarkan Pyongyang dari konferensi tersebut.

"Karena kelemahan 'resolusi sanksi' dari Dewan Keamanan PBB ini, AS sangat khawatir hingga bahkan mengirimkan presiden dan menteri luar negeri juga duta besar mereka untuk menekan negara lain," ucap Ri sebagaimana dikutip Inquirer.

Hubungan kedua negara memang kian tegang sejak awal tahun ini Kim Jong-un menyatakan tekad Pyongyang untuk mengembangkan program rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dapat mencapai wilayah AS.

Ketegangan memuncak ketika Korut melakukan uji coba nuklir yang dianggap berhasil dan diakui oleh intelijen AS dapat mencapai wilayah negaranya pada dua pekan lalu.





Credit  CNN Indonesia



Korut Siap Beri AS 'Pelajaran' Jika Washington Kerahkan Kekuatan Militer


Korut Siap Beri AS Pelajaran Jika Washington Kerahkan Kekuatan Militer
Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho menyatakan pihaknya siap memberikan AS sebuah pelajaran berat dengan kekuatan nuklir strategisnya. Foto/Reuters


MANILA - Korea Utara (Korut) menyatakan siap memberikan Amerika Serikat (AS) sebuah "pelajaran berat" dengan kekuatan nuklir strategisnya. Korut menyebut "pelajaran" ini akan diberikan jika AS memutuskan untuk menggunakan jalur militer dalam mengatasi masalah di Semenanjung Korea.

Dalam sebuah transkrip pernyataan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong-ho yang dibagikan delegasi Korut di Manila, Filipina, disebutkan Korut tidak akan pernah menempatkan program nuklir atau rudal mereka di meja perundingan.

Yong-ho dalam pernyataanya juga turut menyinggung masalah sanksi terbaru yang dijatuhkan oleh Dewan Keamanan (DK) PBB. Dia mengatakan, sanksi itu terlalu dibuat-buat dan Korut tidak akan tinggal diam.

"Resolusi tersebut menunjukkan PBB telah menyalahgunakan kewenangannya," kata Yong-ho, seperti dilansir Reuters pada Senin (7/8).

Dikatakannya, uji coba rudal balistik antar benua pada bulan Juli membuktikan bahwa seluruh wilayah AS berada dalam jangkauan tembak, dan rudal tersebut merupakan alat pembelaan diri yang sah.

Namun, sejauh ini belum jelas apakah pernyataan tersebut dibacakan Yong-ho dalam forum regional ASEAN yang saat ini berlangsung di Manila. AS, Rusia, Jepang, Korea Selatan, Turki, dan Kanada turut terlibat dalam rangkaian pertemuan tahunan tingkat Menteri ASEAN tersebut.





Credit  sindonews.com