WASHINGTON
- Komunitas intelijen (IC) Amerika Serikat (AS) dalam sebuah laporan
penilaian telah menyimpulkan bahwa rezim Korea Utara (Korut) sudah
berhasil memproduksi hulu ledak nuklir yang bisa dipasang di rudalnya.
Kesimpulan itu sama dengan penilaian Kementerian Pertahanan Jepang yang percaya bahwa rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Pyongyang sudah memiliki miniatur senjata nuklir.
Badan Intelijen Pertahanan (DIA) AS pada bulan lalu memprediksi Korut memiliki senjata nuklir hingga 60 unit. Tapi, beberapa ahli senjata nuklir independen percaya jumlahnya jauh lebih kecil.
Dokumen penilaian baru komunitas intelijen AS itu selesai dibuat pada 28 Juli. Dokumen yang tergolong rahasia itu dikutip The Washington Post, semalam (8/8/2017).
”IC (komunitas intelijen) menilai Korea Utara telah menghasilkan senjata nuklir untuk pengiriman rudal balistik, untuk dikirim oleh rudal jenis ICBM (rudal balistik antarbenua),” bunyi laporan tersebut.
Kesimpulan umum penilaian itu telah diverifikasi oleh dua pejabat AS yang mengetahui dokumen tersebut. Belum diketahui apakah rezim komunis terisolasi tersebut telah berhasil menguji miniatur senjata nuklir atau belum, meskipun Korut pada tahun lalu secara resmi mengklaim telah berhasil melakukannya.
DIA dan Kantor Direktur Intelijen Nasional AS enggan berkomentar terkait laporan penilaian komunitas intelijen tentang kemampuan produksi senjata nuklir rezim Kim Jong-un.
Sebelumnya, pada pekan ini Kementerian Pertahanan Jepang juga menyimpulkan ada bukti yang menunjukkan bahwa Korut telah mencapai miniaturisasi senjata nuklir. Kesimpulan itu muncul dalam buku putih pertahanan tahunan Jepang.
”Sejak tahun lalu, ketika menerapkan secara paksa dua uji coba nuklir dan lebih dari 20 rudal balistik diluncurkan, ancaman keamanan telah memasuki tahap baru,” kata Kementerian Pertahanan Jepang dalam dokumen setebal 563 halaman.
”Bisa dibayangkan bahwa program senjata nuklir Korut sudah cukup maju dan ada kemungkinan bahwa Korut telah mencapai miniaturisasi senjata nuklir dan telah mengakuisisi hulu ledak nuklir,” lanjut kementerian itu.
Kesimpulan itu sama dengan penilaian Kementerian Pertahanan Jepang yang percaya bahwa rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Pyongyang sudah memiliki miniatur senjata nuklir.
Badan Intelijen Pertahanan (DIA) AS pada bulan lalu memprediksi Korut memiliki senjata nuklir hingga 60 unit. Tapi, beberapa ahli senjata nuklir independen percaya jumlahnya jauh lebih kecil.
Dokumen penilaian baru komunitas intelijen AS itu selesai dibuat pada 28 Juli. Dokumen yang tergolong rahasia itu dikutip The Washington Post, semalam (8/8/2017).
”IC (komunitas intelijen) menilai Korea Utara telah menghasilkan senjata nuklir untuk pengiriman rudal balistik, untuk dikirim oleh rudal jenis ICBM (rudal balistik antarbenua),” bunyi laporan tersebut.
Kesimpulan umum penilaian itu telah diverifikasi oleh dua pejabat AS yang mengetahui dokumen tersebut. Belum diketahui apakah rezim komunis terisolasi tersebut telah berhasil menguji miniatur senjata nuklir atau belum, meskipun Korut pada tahun lalu secara resmi mengklaim telah berhasil melakukannya.
DIA dan Kantor Direktur Intelijen Nasional AS enggan berkomentar terkait laporan penilaian komunitas intelijen tentang kemampuan produksi senjata nuklir rezim Kim Jong-un.
Sebelumnya, pada pekan ini Kementerian Pertahanan Jepang juga menyimpulkan ada bukti yang menunjukkan bahwa Korut telah mencapai miniaturisasi senjata nuklir. Kesimpulan itu muncul dalam buku putih pertahanan tahunan Jepang.
”Sejak tahun lalu, ketika menerapkan secara paksa dua uji coba nuklir dan lebih dari 20 rudal balistik diluncurkan, ancaman keamanan telah memasuki tahap baru,” kata Kementerian Pertahanan Jepang dalam dokumen setebal 563 halaman.
”Bisa dibayangkan bahwa program senjata nuklir Korut sudah cukup maju dan ada kemungkinan bahwa Korut telah mencapai miniaturisasi senjata nuklir dan telah mengakuisisi hulu ledak nuklir,” lanjut kementerian itu.
Perkembangan nuklir Pyongyang akan menjadi tantangan bagi Presiden Donald Trump yang telah bersumpah bahwa Korut tidak akan pernah diizinkan untuk mengancam AS dengan senjata nuklir.
Dalam sebuah wawancara yang disiarkan di “Hugh Hewitt Show” MSNBC, Penasihat Keamanan Nasional AS H.R. McMaster mengatakan bahwa prospek kepemilikan ICBM dengan hulu ledak nuklir Korut tidak dapat ditolerir dari perspektif presiden.
”Kita harus menyediakan semua opsi, dan itu termasuk opsi militer,” katanya.
Credit sindonews.com