Jumat, 11 Agustus 2017

ISIS Hendak Serang Pangkalan Militer Incirlik Turki dengan Drone


ISIS Hendak Serang Pangkalan Militer Incirlik Turki dengan Drone
Pangkalan militer Incirlik, Turki, yang jadi target serangan ISIS. Foto/REUTERS/Murad Sezer


ANKARA - Kelompok ISIS merencanakan sebuah serangan terhadap pangkalan militer Incirlik Turki dengan pesawat nirawak atau drone. Namun, upaya itu berhasil digagalkan pada hari Kamis.

Pangkalan militer tersebut digunakan pasukan Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dalam memerangi kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Suriah dan Irak.

Renad Bakiev, warga Rusia yang dituduh memiliki hubungan dengan ISIS ditangkap terkait upaya serangan di pangkalan Incirlik. Keberhasilan aparat dalam menggagalkan rencana serangan itu telah diumumkan Kepolisian Adana, Turki.

Bakiev, menurut polisi dalam sebuah penyataan, mengaku mensurvei pangkalan udara Incirlik untuk merencanakan serangannya. Target serangan adalah orang-orang AS yang di pangkalan.

Polisi melanjutkan, Bakiev juga bermaksud menyerang komunitas Alevi setempat, sebuah kelompok minoritas agama yang dianggap ISIS sebagai kelompok yang menjalankan bid’ah.

“Bakiev mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin membunuh orang-orang Alevi karena mereka adalah musuh-musuh Tuhan,” tulis kantor berita Dogan dalam laporannya mengutip keterangan polisi, yang dilansir Jumat (11/8/2017).

Saat merencanakan serangan tersebut, Bakiev menggunakan aplikasi pesan Telegram. Dia meminta ekstremis lain untuk membeli pesawat nirawak seharga sekitar USD800.

Angkatan Udara AS masih menggunakan pangkalan udara Incirlik, di dekat Kota Adana, meski Washington dan Ankara beberapa kali berseteru. AS pernah diserukan mantan pejabat Pentagon, Joseph Cirincione, untuk menarik sekitar 50 bom nuklirnya di pangkalan tersebut dengan alasan keamanan. 





Credit  sindonews.com