Rabu, 09 Agustus 2017

Filipina: Belum Ada Diskusi Soal Serangan Udara AS di Marawi


Filipina: Belum Ada Diskusi Soal Serangan Udara AS di Marawi Filipina menyebut belum ada diskusi terkait serangan udara AS di Marawi. (REUTERS/Erik De Castro)



Jakarta, CB -- Pemerintah Filipina menyebut belum ada diskusi dengan pemerintah Amerika Serikat soal kemungkinan serangan udara militer AS guna menggempur ISIS di Marawi.

“Ini tidak didiskusikan dalam pertemuan antara Presiden Rodrigo Duterte dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson,” ujar juru bicara kepresidenan Filipina Ernesto Abella, Selasa (8/8) dilansir Inquirer.

Saat ini, Tillerson berada di Manila menghadiri Asean Regional Forum, yang merupakan pertemuan keamanan terbesar di kawasan. Diplomat tertinggi AS itu juga mengadakan pertemuan dengan Duterte di Malacañang pada Senin.

 

Sebelumnya, NBC News melaporkan Pentagon mempertimbangkan menggempur ISIS di Marawi menggunakan serangan udara.

Namun, melalui pernyataan tertulis Kementerian Pertahaan Filipina membantah adanya diskusi mengenai serangan udara AS tersebut.

“Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana menekankan bahwa tidak ada pembicaraan mengenai serangan udara dari pihak manapun terhadap target lokal [di Marawi],” sebut juru bicara kementerian pertahanan Arsenio Andolong.

Sementara itu Panglima Angkatan Darat Filipina Jenderal Eduardo Año, dalam pernyataan terpisah, mengatakan tidak ada pemberitahuan formal ataupun tawaran dari militer AS terkait bantuan serangan udara. Dia juga menambahkan, tawaran itu harus melalui proses diplomatik yang cukup panjang.

 
“Harus ada perjanjian antara komandan pasukan dari kedua negara sebelum pilihan [serangan udara] itu diadopsi,” ujar Año.

Selain itu juga tidak ada kesepakatan pendahuluan dari Perjanjian Pertahanan Mutual kedua negara, untuk situasi tersebut. "Tindakan militer langsung hanya diperbolehkan saat Filipina diinvasi negara lain,” tambahnya.

Meskipun begitu, baik Lorenzana dan Año menunjukkan apreasiasi atas keinginan AS membantu Filipina, sembari menambahkan bantuan AS dalam pertempuran yang tengah berlangsung antara pasukan pemerintah dan militan ISIS, terbatas pada bantuan teknis, berbagi informasi dan pelatihan.





Credit  CNN Indonesia